Rusunawa Panambungan Kondisinya Memprihatinkan, Pengelola Terkesan Tutup Mata
JEJAKHITAM.COM (MAKASSAR) – Kondisi bangunan Rusunawa Panambungan Kecamatan Mariso Kota Makassar, tampaknya semakin tidak layak disebut sebagai hunian bagi warga setempat.
Pasalnya, kondisi bangunan dari rumah susun itu sudah makin tampak rusak dan hampir merata di seluruh bagian ruangan gedung. Belum lagi, aroma bau tak sedap sangat menyengat di hidung saat memasuki area parkir dari rusunawa tersebut.
Saat ditemui, Kasman Lala yang merupakan salah satu penghuni rusun Panambungan mengatakan, bahwa kondisi bangunan dari rumah susun yang ia tempati sudah sangat memprihatinkan.
“Kondisinya sudah sangat memprihatinkan pak, kebocoran dimana-mana. Belum lagi bau busuk yang menyengat setiap kali kita masuk ke tempat ini,” ungkap Daeng Lala sapaan akrab Kasman Lala kepada JejakHitam.Com, Rabu (31/07/2024) sore.
Daeng Lala bahkan mengajak tim investigasi dari media ini untuk melihat langsung kondisi dari bangunan rusunawa tersebut.
“Lihat langsung maki kondisinya pak, parah toh? Asal kita tau, kalau hujan kami tersiksa karena air merembes dimana-mana, dinding pada lembab, bau busuknya juga makin tercium. Apa tunggu bangunan rubuh baru mau diperbaiki? Ini sudah tidak layak untuk di tempati kalau begini. Baru pengelola terkesan tutup mata dengan kondisi yang ada, padahal kami tidak tinggal gratis, kami bayar,” jelasnya.
Dirinya berharap, agar pihak pengelola Rusunawa Panambungan bertanggung jawab dan memperhatikan kondisi bangunan serta kesehatan dari para penghuni rusun.
“Mewakili warga penghuni rusun, saya berharap pengelola memperhatikan kondisi bangunan serta kenyamanan dan kesehatan kami. Karena kalau kondisinya seperti ini, kami gampang terserang penyakit,” tutur Daeng Lala.
Ia menegaskan, apabila pengelola mengabaikan keluhan dari penghuni rusun, maka dirinya bersama warga Rusunawa Panambungan akan melakukan aksi besar-besaran ke Dinas Perumahan Kawasan Permukiman dan Pertanahan (Perkimtan) Kota Makassar dan Balaikota.
“Apabila keluhan kami tidak diindahkan, maka kami akan menggelar aksi unjukrasa besar-besaran ke Dinas Perkimtan dan Balaikota untuk meminta pertanggung jawaban pengelola,” tutup Daeng Lala. (*)
Laporan : Tim
Penulis : Budhy