www.jejakhitam.com
Tajam Mengungkap Peristiwa

Ormas KGH Sulsel Desak Kepolisian Tangkap Pelaku Penimbun Minyak Goreng Di Makassar

JEJAKHITAM.COM (MAKASSAR) – Kelangkaan minyak goreng yang terjadi hampir di seluruh wilayah Indonesia, termasuk di Kota Makassar, mengakibatkan melonjaknya harga minyak sawit tersebut di pasaran.

Hal itu dikarenakan adanya pihak nakal yang mencoba meraup keuntungan dari kelangkaan itu dengan cara menimbun dan menjualnya ke pihak industri.

Itulah yang mendasari Organisasi Kemasyarakatan (Ormas) Kiwal Garuda Hitam Sulawesi Selatan, sebagai lembaga sosial kontrol, angkat bicara menyikapi persoalan tersebut.

Erwin Nurdin, SE, selaku Ketua Umum Ormas Kiwal Garuda Hitam Sulsel, saat dimintai tanggapan oleh kru JejakHitam.Com mengatakan bahwa, sebagai penghasil kelapa sawit terbesar di Asia bahkan dunia, harusnya masyarakat Indonesia tidak mengalami kelangkaan semacam ini.

“Sangat disayangkan, karena sebagai negara penghasil kelapa sawit terbesar, harusnya masyarakat kita tidak perlu mengalami hal ini. Tapi toh kenyataan berkata lain,” ucap Erwin, saat ditemui di salah satu warkop di Kota Makassar, Selasa (22/02/2022) malam.

Erwin menambahkan, bahwa pihaknya akan terus mengawal proses hukum terkait temuan Satgas Pangan soal adanya pihak yang melakukan penimbunan minyak goreng sebanyak 61,18 ton.

“Melalui Divisi Investigasi KGH, kami akan terus mengawal dan mengikuti perkembangan dari kasus ini. Semoga semua pihak yang terlibat didalamnya bisa dihukum seberat-beratnya, karena perbuatan mereka ini masuk dalam ranah tindak pidana,” jelasnya.

Senada dengan hal itu, Ketua MPC Kiwal Garuda Hitam Kabupaten Gowa, Muh. Amin, juga ikut angkat bicara terkait persoalan itu mengungkapkan bahwa, dampak dari kelangkaan itu, banyak pelaku usaha kecil menengah dan ibu rumah tangga yang menjerit karena mahalnya harga minyak goreng yang saat ini ada di pasaran.

“Kelangkaan ini membuat para pelaku usaha kecil dan ibu rumah tangga menjerit. Kenapa, karena selain harganya yang relatif mahal, mereka juga harus rela berdesakan saat antri hanya demi mendapatkan minyak goreng curah,” pungkas Amin.

Amin menegaskan, bahwa pihak Kepolisian harus segera mengusut tuntas kasus dugaan penimbunan minyak goreng yang diduga melibatkan pelaku usaha industri besar yang ada Sulsel.

“Atas nama lembaga, kami mendesak pihak Kepolisian dalam hal ini Polda Sulsel, untuk segera mengusut tuntas kasus ini, dan segera menangkap para pelaku penimbun, baik itu penjual ataupun pembeli (industri),” tegas Amin.

Rencananya, Kiwal Garuda Hitam Sulsel melalui Divisi Investigasi, akan berkoordinasi langsung dengan beberapa unsur termasuk Kepolisian, guna memastikan bahwa proses hukum terkait pengungkapan penimbunan minyak goreng ini tetap berjalan.

“Dalam waktu dekat, kami akan berkoordinasi dengan beberapa pihak terkait termasuk Kepolisian, guna memastikan bahwa proses hukum terkait pengungkapan kasus ini, itu tetap berjalan. Agar para pelaku bisa dihukum seberat-baratnya,” tutup Amin. (Budhy)