www.jejakhitam.com
Tajam Mengungkap Peristiwa

KOPMA KGH Kutuk Penimbun Minyak Goreng 61,18 Ton Di Makassar

JEJAKHITAM.COM (MAKASSAR) – Kelangkaan minyak goreng yang terjadi hampir di seluruh wilayah Indonesia termasuk di Kota Makassar, mengakibatkan melonjaknya harga minyak sawit di pasaran.

Hal itu dikarenakan adanya oknum penimbun nakal yang mencoba meraup keuntungan dari kelangkaan tersebut dengan cara menjualnya ke pihak industri.

Dasar itulah yang membuat Komando Perjuangan Mahasiswa (Kopma) Kiwal Garuda Hitam Sulawesi Selatan, sebagai lembaga sosial kontrol dan agen perubahan, menyikapi persoalan tersebut.

Ketua Bidang Advokasi Kopma Kiwal Garuda Hitam, Almawardin, S.Sos, kepada JejakHitam.Com mengungkapkan bahwa, kelangkaan minyak goreng dipasaran diakibatkan ulah nakal para produsen minyak sawit dan kelompok usaha industri yang sengaja menimbun dan memainkan harga.

“Kelangkaan ini akibat ulah produsen yang sengaja melakukan penimbunan. Seperti yang kemarin berhasil diungkap oleh Satgas Pangan Polda Sulsel, bahwa sebanyak 61,18 ton minyak goreng yang ditemukan di Pelabuhan Soekarno Hatta, milik dari PT. Smart TBK, yang rencananya nanti akan dijual kepada pelaku usaha industri dengan harga jauh lebih murah. Inilah yang menyebabkan terjadinya kelangkaan minyak dipasaran,” jelas Almawardin kepada wartawan, Selasa (22/02/2022) malam.

Ia menuturkan, bahwa seharusnya kelangkaan minyak ini tidak terjadi. Mengingat negara kita adalah penghasil kelapa sawit terbesar di Asia bahkan dunia.

“Negara kita (Indonesia) adalah penghasil sawit terbesar di Asia bahkan dunia. Makanya mengherankan jika terjadi kelangkaan di beberapa daerah khususnya di Kota Makassar,” pungkasnya.

Almawardin menambahkan, bahwa pihaknya akan terus mengawal temuan Satgas Pangan ini, sampai sanksi hukum diberikan kepada para pelaku penimbun yang meresahkan masyarakat ini.

“Kopma akan terus mengawal dan mengikuti perkembangan dari kasus ini. Dan kami mendesak pihak Kepolisian dalam hal ini Polda Sulsel, untuk segera memberikan sanksi hukuman kepada semua pihak yang terlibat didalam kasus ini,” tegasnya.

Rencananya, Kopma Kiwal akan menggelar unjukrasa besar-besaran jika dalam waktu dekat pihak Kepolisian belum memberikan sanksi hukuman kepada pihak yang terlibat dalam kasus penimbunan ini.

“Insha Allah dalam waktu dekat, kami akan berkoordinasi dengan beberapa pihak terkait termasuk Kepolisian, guna memastikan bahwa proses hukum para pelaku tetap berjalan. Namun jika tidak, maka kami pastikan, Kopma Kiwal akan turun kejalan dengan jumlah massa yang sangat banyak,” tutupnya. (Budhy)