www.jejakhitam.com
Tajam Mengungkap Peristiwa

AMARA Sulsel Tolak Keras Kehadiran W Super Club Di Makassar

JEJAKHITAM.COM (MAKASSAR) – Hadirnya tempat hiburan malam W Super Club di Kota Makassar, hingga kini terus menuai sorotan.

Pasalnya, diskotik milik dari pengacara kondang Hotman Paris Hutapea yang berdiri kokoh berdekatan dengan Masjid Kubah 99 di kawasan Centre Point of Indonesia (CPI), ditengarai akan menjadi tempat prostitusi baru bagi kalangan anak muda di Kota Makassar.

Menyikapi hal itu, Ketua Aliansi Mahasiswa untuk Rakyat (AMARA) Sulawesi Selatan Muh. Budhy spontan memberikan tanggapan keras. Menurutnya, kehadiran W Super Club di Kota Makassar dapat mengancam dan merusak tatanan budaya adat ketimuran dan nilai-nilai keislaman yang masih sangat di pegang teguh oleh masyarakat Sulsel.

“Budaya adat ketimuran dan nilai-nilai keislaman yang selama ini kita pegang teguh, terancam dengan hadirnya tempat hiburan berbau maksiat itu,” ucap Budhy kepada media ini, Kamis (30/05/2024) sore.

Budhy menegaskan, bahwa pihaknya menolak keras W Super Club karena dapat merusak citra Kota Makassar sebagai kota yang ramah dan religius.

“Kami (AMARA) Sulsel dengan tegas menolak dan mengecam keras hadirnya W Super Club di Kota Makassar. Hal itu dapat merusak sendi-sendi keislaman masyarakat Sulsel khususnya warga kota Makassar,” tegas mantan Ketua PMII Cabang Makassar itu.

Ia pun mendesak pihak terkait segera mengkaji ulang izin pendirian THM tersebut.

“Kami mendesak pihak terkait dalam hal ini Pemkot Makassar dan Pemprov Sulsel agar segera mengkaji ulang izin operasional dari THM itu,” ujarnya.

“Kita akan kawal terus dan akan bertindak tegas dalam menanggapi persoalan ini demi menjaga keutuhan dan kehormatan agama serta moralitas sosial masyarakat khususnya warga Kota Makassar,” pungkasnya.

“Jika persoalan ini tidak ditanggapi dengan serius oleh pemerintah bersama pihak terkait, maka saya selaku Ketua AMARA Sulsel akan berkoordinasi dengan seluruh OKP dan Ormas di Makassar untuk menggelar aksi besar-besaran demi menjaga harkat dan martabat masyarakat Sulawesi Selatan,” tutup pengurus Mabes dari Ormas KIWAL itu. (*)

Laporan : Tim
Penulis   : Budhy