Dukung Kenaikan Harga BBM, Cipayung Plus Tuntut Walikota Makassar Meminta Maaf
JEJAKHITAM.COM (MAKASSAR) – Ratusan massa lintas OKP yang tergabung dalam Cipayung Plus Kota Makassar, menggelar aksi unjukrasa di depan kantor Balaikota, Jalan Ahmad Yani, Jum’at (09/09/2022) sore, sekitar pukul 15.20 Wita.
Aksi tersebut sebagai bentuk kecaman atas pernyataan Walikota Makassar yang mendukung kebijakan Pemerintah dalam menaikkan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi beberapa waktu lalu.
Adapun OKP yang tergabung didalam Cipayung Plus diantaranya PMII Cabang Makassar, SEMMI Makassar, KMHDI Makassar, HMI Cabang Makassar, HMI Cabang Makassar Timur, KAHMI Cabang Makassar. LMND Cabang Makassar, PMKRI Makassar, GMKI Makassar, dan GMNI.
Dalam aksinya, Cipayung Plus membawa 8 tuntutan untuk Walikota Makassar Muh. Ramdhan Pomanto, yakni :
1. Tolak kenaikan BBM
2. Copot Menteri ESDM, Menteri BUMN dan Komisaris Pertamina
3. Stop Representasi terhadap aktivis.
4. Usut tuntas mafia migas.
5. Tunda mega proyek.
6. Kondisikan harga pangan.
7. Meminta Walikota Makassar mencabut pernyataannya yang mendukung kenaikan harga BBM, karena pernyataan tersebut menyayat hati rakyat.
8. Dalam waktu 1x 24 jam Walikota Makassar harus meminta maaf dan membuat pernyataan resmi kepada masyarakat atas kekeliruannya.
Selain itu, massa aksi juga mendesak Walikota Makassar untuk segera menarik pernyataannya bahwa kenaikan bbm tidak bikin susah masyarakat dan tidak menyengsarakan rakyat.
Tampak, pengunjukrasa melakukan aksi bakar ban sambil membentangkan spanduk dan berorasi secara bergantian diatas mobil komando.
Jendral lapangan aksi Rino Sengu, dalam sambutan orasinya mengatakan, pernyataan Walikota Makassar Danny Pomanto sangatlah keliru, dan itu merupakan sikap politik yang mencerminkan dia tidak berpihak pada rakyat.
“Dari ucapannya sangat jelas membuktikan, bahwa pak Danny tidak berpihak kepada rakyat,” ucap Rino.
Ditempat yang sama, Ermen Perwakilan dari Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia Cabang Makassar dalam orasinya mengungkapkan, bahwa pernyataan Walikota itu telah melukai hati masyarakat, khususnya warga Kota Makassar.
“Pernyataan Walikota Makassar sangat tidak relevan dengan kondisi yang sebenarnya. Kebijakan Pemerintah dalam menaikkan harga BBM sudah tentu sangat menyengsarakan rakyat, khususnya warga miskin. Harusnya Walikota sebagai pemimpin daerah ini, bersikap objektif dan lebih memikirkan nasib masyarakatnya yang terdampak dari kenaikan ini, bukan malah melukai hatinya,” tegas Ermen.
Dari pantauan JejakHitam.Com di lokasi, pengunjukrasa sempat terlibat saling dorong dengan petugas keamanan yang tampak berjaga di pintu masuk kantor Balaikota. Massa aksi memaksa ingin masuk dan bertemu langsung dengan Walikota Makassar.
Setelah berdiskusi alot, akhirnya massa aksi dari Cipayung Plus bersedia mengirimkan perwakilannya untuk masuk kedalam. Mereka pun diterima oleh Kepala Kesbangpol Kota Makassar.
Beberapa saat kemudian, para perwakilan Cipayung Plus yang terdiri dari para Ketua-Ketua OKP, tampak keluar dari halaman kantor Balaikota. Salah satu dari mereka mengatakan, bahwa aspirasinya telah diterima dan akan diteruskan ke Walikota Makassar.
Kembali pendemo menegaskan, bahwa apabila dalam waktu 1X24 jam tuntutannya tidak diindahkan oleh Walikota Makassar, maka Cipayung Plus akan kembali turun dengan jumlah massa yang jauh lebih besar. (*)
Laporan : Tim
Penulis : Budhy