www.jejakhitam.com
Tajam Mengungkap Peristiwa

Modus Perdagangan Seks Komersial Makassar-Malra Terungkap, P2TP2A Kerjasama Polisi Lakukan Pengusutan

MAKASSAR — LL, inisial seorang remaja perempuan di Kota Makassar berhasil melarikan diri dari sebuah wisma saat mengetahui dirinya hendak dipekerjakan sebagai pekerja seks komersial (PSK) di Maluku Tenggara (Malra).

Dituturkan Lukman Hakim, pendamping LL mengatakan, insiden ini bermula setelah korban memiliki masalah dengan keluarganya.

Awalnya, seorang rekannya kemudian mengenalkannya dengan wanita bernama Firza akhir November lalu yang disebutnya bisa mencarikannya pekerjaan.

Setelah bertemu di tempat karoke, LL kemudian diajak ke tempat Firza. Dari sini, Firza menjanjikan LL pekerjaan.

“Dia (Firza) bilang daripada begini hidupmu terkatung-katung kau susahi orangtua mu terus, mending kau kerja jadi ladies. Korban menolak terus dia bilang pikirmi pale (saja) dulu sampai besok baru ambil keputusan,” ujar Lukman saat diwawancara wartawan di P2TP2A Kota Makassar, Kamis (10/12/2020).

Korban, kata Lukman, akhirnya menerima tawaran Firza karena dijanjikan tidak akan dijadikan pekerja seks dan hanya bekerja sebagai pendamping pelanggan karaoke.

Setelah menggadaikan ponselnya dengan harga Rp 1 juta, Firza lalu mempertemukan LL dengan wanita bernama Niken.

Setelah membayar tebusan, Niken membawa LL dengan seorang wanita yang dipanggil Bu Lia.

Bu Lia ini lah yang pada akhirnya membawa LL ke wisma untuk dikirim ke Maluku Tenggara.

Di wisma itu, LL difoto lalu dikirimkan oleh pelanggan ke Maluku Tenggara.

“Setelah difoto, ibu Lia bilang kau baru fotomu kukirim sudah ada yang booking ko disana bagaimana kalau kau sudah kesana,” ujar Lukman.

Mendengar perkataan Lia, LL terkejut dan menyadari dirinya malah dijadikan sebagai pekerja seks di Maluku Tenggara. LL pun menolak untuk diterbangkan ke Maluku Tenggara.

Namun, Lia mencoba meyakinkan LL dengan harga yang tinggi sekali booking yang mencapai Rp 15-20 juta.

“Dari situ mi ini anak-anak berinisiatif untuk lari. Ketija renggang pengawasannya ibu Lia dan ibu Niken di sebelah kamarnya dia (pura-pura) izin pergi mandi. Akhirnya dia berhasil kabur dan di tempat jualannya orang dia sembunyi,” ujar Lukman.

Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Anak Kota Makassar Andi Tenri Palallo menyebut pihaknya sudah bekerja sama dengan kepolisian untuk mengusut keberadaan pelaku.

Kini LL ditampung di rumah aman Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TP2A) milik Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Anak Kota Makassar. (*)