www.jejakhitam.com
Tajam Mengungkap Peristiwa

Tak Ada Izin Keramaian Sampai Februari, Pj. Walikota : Kalau Ada, Bubarkan

MAKASSAR – Makassar terancam masuk zona merah. Berdasarkan hasil penelusuran dan test dalam sebulan terakhir, kenaikan kasus hampir di atas rata-rata. Muncul beberapa klaster baru.

Pj. Walikota Makassar Rudy Djamaluddin tak mengizinkan adanya aktivitas yang memicu kerumunan, termasuk pesta pernikahan. Jika ada, ia meminta agar dibubarkan.

“Saya harap masyarakat patuh dengan protokol kesehatan. Jangan lagi ada kerumunan, pesta dan sebagainya, termasuk pesta pernikahan. Kalau ada, saya bubarkan,” tegasnya saat di mintai keterangan oleh awak media, Selasa (29/12/2020).

Pj. Walikota menjelaskan, “Seluruh aktivitas keramaian yang bisa menimbulkan kerumunan sudah di himbau untuk di hentikan sejak 24 Desember lalu. Pembatasan jam malam pada beberapa objek perdagangan untuk sementara diberlakukan hingga 3 Januari. Namun pembatasan bisa saja diperpanjang sampai Februari jika statistik kasus justru naik usai tahun baru,” jelasnya.

Rudy menambahkan, pembatasan ini tentu berefek pada sistem pendapatan khususnya di sektor ekonomi. Akan ada sebagian orang yang dirugikan, utamanya para pedagang.

“Namun itu kita lakukan demi keselamatan bersama. Ancaman pandemi masih sangat rentan. Itu pilihannya, jadi harap di mengerti.” Ucapnya.

Dalam empat pekan, kurva kasus Corona di Makassar meningkat melampaui kenaikan pada Oktober dan November. Hingga nyaris status Makassar kembali ke zona merah.

Rudy mengatakan, untuk mencegah peningkatan kasus, maka secepatnya dilakukan swab massal. Kedua, perayaan Tahun Baru harus dicegah.

“Hindari titik kumpul, keramaian, dan kerumunan. Orang dari luar Makassar juga kita harap tak merayakan Tahun Baru di Makassar. Pantai Losari, anjungan, Akkarena, dan lain lain kita tutup dulu untuk sementara,” tutupnya. (Yahya)