www.jejakhitam.com
Tajam Mengungkap Peristiwa

“Munta Bassi”, Mustika Bertuah Asal Sulawesi Yang Memiliki Khasiat Mempuni

JEJAKHITAM.COM (MAKASSAR) – Bagi masyarakat Indonesia, mustika atau jimat bukanlah sesuatu hal yang asing. Dari rakyat kecil hingga orang kaya, banyak yang menggunakan sebagai benda keramat pembawa keberuntungan.

Jimat atau mustika merupakan benda yang berenergi supranatural. Biasanya memiliki bentuk dan rupa yang beragam, seperti cincin, anggota tubuh hewan, batuan mineral hingga keris. Namun pada kenyataannya, ada beberapa jimat yang dipercaya memiliki kekuatan luar biasa dan sangat dicari oleh masyarakat, salah satunya Munta Bassi (Munta Besi).

Munta besi sudah memiliki energi alami karena benda ini sudah menyerap energi alam semesta selama beratus-ratus tahun dan bukan buatan tangan manusia.

Surianto, seorang lelaki asal suku Bugis-Makassar yang sangat aktif memperkenalkan benda bertuah dan berkhodam asal Sulawesi ini bahkan sampai ke luar negeri mengungkapkan, “Selain memiliki khasiat sebagai alat proteksi diri, Munta besi juga sebagai alat pelindung diri. Bahkan kebanyakan dari mereka yg memakainya kebal dari senjata tajam yang mengandung unsur logam dan besi. Namun itu bukan untuk gaya-gayaan, melainkan menjaga dan merawat tradisi leluhur. Semua atas izin Allah,” ungkap Anto Mappakkoe sapaan akrabnya kepada JejakHitam.Com, Kamis (15/04/2021).

Anto Mappakkoe menambahkan, jaman dahulu, mustika munta besi di gunakan untuk berperang.  Ada yang menjadikannya sebagai gelang, kalung, cincin, sabuk atau di tanam di tubuh seperti susuk.

Adapun manfaat dan kegunaan dari mustika Munta Besi ini adalah kekebalan aktif (namun jangan sering di tes apalagi pamer), Insha Allah menang dalam peperangan, keselamatan, proteksi diri dan fisik, keselamatan melakukan perjalanan jauh, menambah tenaga diri, kewibawaan,keberanian, karisma tingkat tinggi, di takuti lawan di segani kawan, saat marah anda terlihat menakutkan, dan lain sebagainya.

Hingga saat ini, puluhan bahkan sudah ratusan mustika Munta Besi telah di perkenalkan dan di maharkan oleh Anto Mappakkoe, baik itu didalam negeri, bahkan sampai ke luar negeri.

“Peminatnya Alhamdulillah banyak. Bukan cuma orang Indonesia saja, tapi banyak juga dari luar, seperti Singapura, Cina, Malaysia, bahkan ada yang dari Eropa. Ini adalah wujud upaya memelihara dan melestarikan adat budaya Sulawesi Selatan agar tidak punah oleh perkembangan zaman.” Jelas Anto. (Budhy)