www.jejakhitam.com
Tajam Mengungkap Peristiwa

Tragedi Waterboom Grand Town, Ketua MPC Kiwal Maros : Pengelola Harus Bertanggung Jawab

JEJAKHITAM.COM (MAROS) – Seorang bocah perempuan berusia 4 tahun, Arsyila Romeesa Farzana, yang beralamat di BTN Kodam II Jalan Rudal 2 Blok B 15 No. 12 Kelurahan Sudiang Raya, Kecamatan Biringkanaya, Kota Makassar, dikabarkan meninggal dunia setelah sebelumnya ditemukan tenggelam didalam wahana kolam arus Waterboom Grand Town, yang berada di Kelurahan Batangase, Kecamatan Mandai, Kabupaten Maros, pada Senin (14/03/2022), sekitar pukul 13.55 Wita.

Diduga, peristiwa itu terjadi akibat kelalaian dan lemahnya pengawasan dari pihak pengelola wahana Waterboom Grand Town.

Atas kejadian itu, Ketua Majelis Pimpinan Cabang Kiwal Garuda Hitam Kabupaten Maros, Arizal Prayoga, angkat bicara terkait peristiwa tersebut.

“Sangat disesalkan lemahnya pengawasan dari pihak pengelola Waterboom Grand Town. Kok bisa terjadi hal seperti ini, padahal kan ada CCTV yang setiap saat memantau aktifitas pengunjung wahana dan life guard sebagai regu penolong,” ungkap Arizal, saat dihubungi oleh JejakHitam.Com, Selasa (15/03/2022) sore.

Ia menuturkan, dari hasil rekaman video CCTV, terlihat korban bersama ayahnya turun ke kolam menggunakan ban pelampung, sesaat sebelum tenggelam.

“Korban yang didampingi ayahnya turun ke kolam arus dengan menggunakan ban pelampung sekitar pukul 13.30 Wita. Selanjutnya, sekitar pukul 13.50 Wita, korban pindah ke kolam anak. Namun pada pukul 13.55 Wita, korban terlihat sudah terapung didalam kolam arus. Kejadian itu dilihat oleh pengunjung lain dan segera memanggil penjaga kolam (life guard) an. Darmawansyah untuk melakukan penyelamatan,” tutur Daeng Ical sapaan akrab Arizal.

Orang tua korban bersama life guard dan pengunjung lain, berusaha memberikan pertolongan pertama dengan mengangkat korban dan berusaha mengeluarkan air didalam tubuh anak tersebut. Sesaat kemudian, korban segera dibawah ke RS. TNI AU Dr. Dody Sarjhoto untuk mendapatkan pertolongan medis.

Meski telah diupayakan semaksimal mungkin, pihak RS TNI AU Dr. Dody Sarjhoto menyatakan bahwa korban telah meninggal dunia, setelah dilakukan pemeriksaan EKG.

Sementara itu, Dr. Ernawati yang melakukan pemeriksaan visum luar mengatakan, bahwa korban Arsyila tiba di RS sudah dalam kondisi kritis.

“Korban tiba di RS dalam kondisi sudah sangat memprihatinkan. Karena tubuhnya sudah kaku, muka dan jari-jari tangan sudah tampak kebiruan, serta mulut mengeluarkan busa,” jelas Dr. Erna.

Daeng Ical berharap, pihak pengelola bertanggung jawab atas kejadian ini. Dan berharap agar kedepannya pihak pengelola Waterboom Grand Town lebih memaksimalkan pengawasan kepada pengunjung  supaya peristiwa serupa tidak kembali terjadi.

“Semoga kejadian ini menjadi pembelajaran buat kita semua. Dan kepada pihak pengelola, agar bertanggung jawab kepada keluarga korban. Dan semoga kedepannya bisa lebih meningkatakan sistem pengawasannya,” tutupnya. (Budhy)