www.jejakhitam.com
Tajam Mengungkap Peristiwa

Direktur CRC Herman Haizer Tutup Usia, dr. Wahyudi Muchsin Ungkap Penyebabnya

JEJAKHITAM.COM (MAKASSAR) – Direktur PT. Celebes Research Center (CRC) Herman Heizer, tutup usia.

Hal itu disampaikan dr Wachyudi Muchsin SKed SH MKes, saat berada di rumah sakit Grestelina, Jalan Hertasning, Kota Makassar, Kamis (19/10/2023) siang.

Kepada awak media dr Wachyudi Muchsin mengungkapkan kronologisnya kematiannya.

“Almarhum masuk rumah sakit pada Rabu (18/10) kemarin sekitar pukul 23.00 WITA dan dinyatakan meninggal dunia pada pukul 11.00 WITA pagi tadi. Awalnya almarhum mengeluh sakit kepala, lalu tak lama merasa kurang enak badan. Saat ke kamar mandi, almarhum jatuh. Sebelumnya dia (almarhum) menelpon ke salah satu stafnya untuk dibawa ke rumah sakit,” ungkap dr Yudi sapaannya.

“Almarhum mengalami pendarahan di bagian pons, yaitu bagian dari batang otak yang berfungsi mengatur berbagai fungsi penting seperti pernapasan, tidur, dan kesadaran,” jelas dokter koboi sapaan lain dr Wachyudi Muchsin.

“Pendarahan pons biasanya disebabkan oleh pecahnya pembuluh darah di area ini yang dapat disebabkan oleh tekanan darah tinggi, trauma kepala, atau kelainan pembuluh darah seperti aneurisma,” jelasnya.

Dr koboi itu menjelaskan, gejala pendarahan pons dapat bervariasi tergantung pada ukuran dan lokasi perdarahan. Beberapa gejala yang mungkin muncul termasuk sakit kepala parah, kelemahan atau kelumpuhan pada satu sisi tubuh, kesulitan berbicara atau memahami, gangguan penglihatan, dan kehilangan kesadaran.

“Pendarahan pons merupakan kondisi serius yang memerlukan perawatan medis segera,” ujarnya.

Menurutnya, pengobatan biasanya melibatkan stabilisasi kondisi pasien, pengontrolan tekanan darah, dan pemberian obat-obatan untuk mengurangi perdarahan dan mengurangi risiko kerusakan otak lebih lanjut. Dalam beberapa kasus, pembedahan mungkin diperlukan untuk mengatasi sumber perdarahan.

“Prognosis perdarahan pons sangat tergantung pada ukuran dan tingkat kerusakan otak yang terjadi. Beberapa pasien mungkin mengalami pemulihan penuh, sementara yang lain mungkin mengalami kecacatan permanen atau bahkan kematian. Penting untuk segera mencari perawatan medis jika mengalami gejala perdarahan pons untuk meningkatkan peluang pemulihan yang baik,” tutup dr Yudi.

Saat ini, jenazah almarhum di semayamkan dirumah duka Jalan Hertasning Makassar.

Berikut Profil Herman Heizer

Herman Heizer lahir 7 Juni 1979. Ia merupakan seorang konsultan politik. Ia dikenal luas di kalangan politikus Indonesia sebagai Direktur Eksekutif Celebes Research Center (CRC), terutama ketika lembaga survei miliknya ini terdaftar di KPU untuk Quick Count Pemilu 2019 di Jakarta.

Selain menekuni bidang survei dan konsultan politik, almarhum Herman Heizer juga dikenal aktif sebagai pengusaha. Ia terpilih sebagai Ketua BPD HIPMI Sulsel periode 2016-2019.

Di masa menjabat sebagai Ketua HIPMI Sulsel, bersama para sineas Makassar. Herman menggarap film Baco Becce. Ia sebagai Produser Film dalam proyek ini. Tayang di 35 kota di Indonesia dan mendapat tanggapan positif dari para penonton, film Baco Becce dianggap sebagai film lokal asal Makassar yang sukses merambah kancah Nasional.

Setelah menyelesaikan periode jabatannya sebagai ketua HIPMI Sulsel, Herman kemudian terpilih sebagai korwil Indonesia Timur BPP HIPMI.

Dalam masa ia menjalani tugasnya di BPP HIPMI (Badan Pengurus Pusat Himpunan Pengusaha Muda Indonesia), Herman sempat diutus sebagai karteker untuk menggantikan Arthur Lay sebagai Ketua BPD HIPMI NTT.

Di sana ia menjalani posisi sebagai Ketua BPD HIPMI NTT untuk periode 2021-2022. (*)

 

Laporan : Tim
Penulis   : Budhy