www.jejakhitam.com
Tajam Mengungkap Peristiwa

YPMIC Bersama INDIKA Foundation Gelar Pelatihan Guru Agama Di Makassar

JEJAKHITAM.COM (MAKASSAR) – Yayasan Pemberdayaan Masyarakat Indonesia Cerdas (YPMIC) bekerjasama dengan INDIKA Foundation melaksanakan Pelatihan Guru Agama dengan tema “Penguatan Profil Pelajar Toleran Melalui Pendidikan Agama yang Dialogis.”

Kegiatan tersebut dilaksanakan selama 3 (tiga) hari, yag dimulai dari tanggal 16 sampai 18 Oktober 2023, bertempat di Gedung Islamic Center IMMIM Makassar.

Acara itu di dukung langsung oleh Kantor Wilayah Kementerian Agama Sulawesi Selatan dan Pesantren IMMIM Makassar.

Direktur IMMIM Makassar bersama Kepala Bidang PAIS Kanwil Kementerian Agama Provinsi Sulawesi Selatan membuka secara resmi kegiatan tersebut dengan penuh semangat dan menyatakan komitmen untuk meningkatkan pendidikan agama yang berkualitas, berwawasan toleransi, dan dialogis.

“Pelatihan guru ini sangat penting agar nantinya para pendidik dapat menyampaikan materi secara sistematis dan selaras kepada murid-muridnya sehingga para murid dapat dengan sangat jelas dan mengetahui dan mengimplementasikan sikap toleran kepada sekitarnya. Diharapkan juga dengan adanya pelattihan ini maka lebih banyak lagi orang-orang disekitar kita yang lebih memahami pentingnya sikap toleransi demi membangun persatuan dan kerukunan antar warga indonesia,” ujar H. Faturrahman, SE, M.Pd.

Hari pertama pelatihan itu terdiri dari 3 (tiga) sesi yang sangat informatif, yakni :

Sesi pertama, yang bertajuk “Praktik Menciptakan Lingkungan yang Aman,” menggali berbagai pendekatan dan strategi untuk menciptakan lingkungan belajar yang aman bagi para pelajar. Guru-guru agama yang hadir mendiskusikan metode-metode yang dapat membantu menciptakan atmosfer belajar yang kondusif, di mana semua pelajar merasa nyaman dan dihormati.

Sesi kedua dialog : Teori dan Praktik,” membahas landasan teoritis yang mendukung pendidikan agama yang dialogis. Para peserta mendapatkan wawasan mendalam tentang bagaimana menyampaikan materi agama dengan pendekatan yang inklusif dan menghormati keragaman keyakinan.

Sesi ketiga, yang diberi judul “Zona Dialog,” adalah sesi yang sangat interaktif. Para guru agama berkesempatan untuk berlatih melakukan dialog antar-pelajar tentang perbedaan keyakinan agama. Mereka juga mempraktikkan teknik-teknik komunikasi yang mendukung dialog dan pemahaman saling menghormati.

Kegiatan tersebut adalah langkah yang sangat penting dalam mempersiapkan para guru agama untuk menjadi fasilitator pendidikan agama yang berkualitas, menjembatani pemahaman agama, dan mengajarkan nilai-nilai toleransi kepada pelajar.

Diharapkan, bahwa melalui pelatihan ini akan ada peningkatan signifikan dalam profil pelajar yang mampu menerima perbedaan dan hidup dalam harmoni.

Hari pertama kegiatan pelatihan guru agama ini berjalan sukses, dan para peserta dengan semangat siap melanjutkan kegiatan pada dua hari berikutnya. Diharapkan bahwa inisiatif seperti ini akan membantu membangun masyarakat yang lebih toleran dan menghargai keberagaman, menjadikan pendidikan agama sebagai alat penting dalam mencapai tujuan tersebut. (*)

Laporan : Tim
Penulis   : Budhy