www.jejakhitam.com
Tajam Mengungkap Peristiwa

Divisi Seni Budaya KGH Pukau Pengunjung Gebyar Budaya 2023 Dengan Atraksi “Debus Basah”

JEJAKHITAM.COM (MAKASSAR) – Dinas Kebudayaan Kota Makassar menggelar kegiatan Gebyar Budaya 2023 dengan rangkaian acara “Ritual Budaya A’rappungang Annossoro”, bertempat di Anjungan Pantai Losari, Jalan Penghibur, Kecamatan Ujung Pandang, Jum’at (26/05/2023) sore.

Kegiatan itu berlangsung selama 3 (tiga) hari, mulai Jum’at hingga Minggu (26-28 Mei 2023).

Beragam acara ditampilkan dalam pagelaran tersebut, diantaranya Empo Sipitangngarri, pameran bilah pusaka, lomba baca tulis Lontara, pentas seni budaya, lomba pakaian adat Sulsel, Expo UMKM, dan Display Education.

Sejumlah lembaga adat dan organisasi kebudayaan yang ada di Sulsel, turut berpartisipasi dalam pagelaran budaya tersebut. Salah satunya, Divisi Seni dan Budaya Ormas Kiwal Garuda Hitam.

Pada kesempatan itu, Divisi Seni Budaya Ormas Kiwal Garuda Hitam menampilkan atraksi Debus Basah, yang dimainkan oleh Surianto bersama 2 (dua) orang rekannya yakni Hendra Dg. Lotteng dan Daeng Rate.

Dalam atraksinya, Anto Mappakkoe sapaan akrab Surianto bersama kedua rekannya itu menampilkan sejumlah atraksi menegangkan yang membuat penonton berteriak histeris. Namun pertunjukannya itu mampu menghipnotis dan memukau seluruh pengunjung Anjungan Pantai Losari yang datang menyaksikan pagelaran budaya tersebut.

Saat ditemui, Anto Mappakkoe kepada JejakHitam.Com mengungkapkan, bahwa dirinya sangat mengapresiasi Dinas Kebudayaan Kota Makassar, yang telah menggelar kegiatan Gebyar Budaya 2023.

“Terima kasih banyak kami ucapkan kepada Dinas Kebudayaan Kota Makassar atas terlaksananya kegiatan ini. Ini merupakan wadah bagi kami generasi muda yang senantiasa mencoba menjaga dan melestarikan kesenian adat dan budaya daerah,” ungkap Ketua Divisi Seni Budaya Kiwal Garuda Hitam itu.

Anto berharap, kegiatan semacam ini bukan hanya sekali digelar, melainkan menjadi program kerja Dinas Kebudayaan atau instansi terkait.

“Semoga kegiatan Gebyar Budaya semacam ini bisa terus digelar dan menjadi program kerja Pemerintah Kota Makassar dalam hal ini Dinas Kebudayaan atau instansi terkait, sebagai bentuk upaya demi menjaga dan melestarikan adat dan budaya leluhur kita,” harapnya. (*)

 

Laporan : Tim
Penulis   : Budhy