Korban Meninggal Gempa Sulbar Dapat Santunan Rp. 15 Juta Dari Kemensos RI
JAKARTA – Penanganan korban pasca gempa 6,2 Magnitudo yang melanda Kabupaten Majene dan Kabupaten Mamuju Sulawesi Barat, di pastikan akan di tangani langsung oleh Pemerintah Pusat.
Hal ini di sampaikan langsung oleh Menteri Sosial Tri Rismaharini, yang berjanji akan memberikan santunan kepada korban yang meninggal dunia.
“Datanya akan terus kami perbaharui karena tim masih terus melakukan pendataan. Sesuai SOP, untuk korban meninggal akan mendapat santunan Rp.15 juta per orang yang diserahkan kepada ahli waris. Namun, ini tentunya akan menunggu seluruh data masuk,” ungkap mantan Walikota Surabaya ini dalam siaran persnya, Jumat (15/01/2021).
Rencananya, Direktur Perlindungan Sosial Korban Bencana Alam Kemensos M. Safii Nasution akan memimpin tim menuju lokasi gempa untuk melakukan identifikasi kebutuhan dan berkoordinasi dengan Pemda setempat.
“Kebutuhan dasar dan kebutuhan pokok untuk para korban gempa di Majene dan Mamuju, sudah dikirim oleh Kemensos. Bantuan logistik didatangkan dari gudang di Mamuju dan dikirim dari gudang regional di Makassar Sulawesi Selatan, pagi ini,” ucap Risma.
Menteri Sosial Tri Rismaharini, hari ini telah memerintahkan seluruh jajarannya untuk secepatnya mengirimkan personel Taruna Siaga Bencana (Tagana), Tim Layanan Dukungan Psikososial (LDP), serta menyalurkan berbagai bantuan logistik menyusul gempabumi berkekuatan magnitudo (M) 6,2 yang mengguncang Majene dan Mamuju, propinsi Sulwesi Barat.
Risma menyatakan, untuk pertolongan pertama, Taruna Siaga Bencana (TAGANA) setempat telah melakukan evakuasi bersama BPBD dan TNI-Polri.
“Semua logistik di gudang Sulbar dikeluarkan untuk membantu masyarakat. Dapur umum akan didirikan di titik pengungsian.”
“Segera kami informasikan updatenya. Satu unit mobil dapur umum bisa memasak sampai 2000 nasi bungkus dalam satu kali masak, sehingga dalam sehari bisa menghasilkan 6000 nasi bungkus,” tutupnya. (Rd)