www.jejakhitam.com
Tajam Mengungkap Peristiwa

Nur Hidayah Raih Gelar Guru Besar Pertama FKIK UIN Alauddin Makassar

JEJAKHITAM.COM (MAKASSAR) – Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan (FKIK) Universitas Islam Negeri (UIN) Alauddin Makassar, patut berbangga.

Pasalnya, FKIK UIN Alauddin Makassar kini telah memiliki seorang tenaga pengajar (dosen) bergelar Professor. Ia adalah Prof. Dr. Nur Hidayah S.Kep.,Ns.,M.Kes, yang telah berhasil mencatatkan namanya dalam catatan prestisius sebagai dosen pertama yang meraih gelar guru besar di FKIK.

Mantan Wakil Dekan Bidang Akademik FKIK itu di anugerahi gelar Professor dalam bidang Ilmu Manajemen Keperawatan pada Prodi Ilmu Keperawatan di usia yang terbilang masih sangat muda yakni 42 tahun.

Prestasinya itu tidak hanya menjadi kebanggaan bagi dirinya pribadi, tetapi juga memberikan sumbangsih nyata dalam menjawab isu-isu terkini di tingkat nasional dan internasional.

“Alhamdulillah, kami sangat bersyukur kepada Allah SWT yang telah memberikan nikmat luar biasa. Sampai pada titik ini penantian panjang, berakhir dengan sangat indah. Semoga capaian ini menjadi berkah dan bisa bermanfaat serta membawa kebaikan untuk sesama,” ucap Prof. Yaya sapaan akrabnya saat dihubungi media ini, Jum’at (04/08/2023) sore.

Ia mengungkapkan, Surat Keputusan (SK) ditetapkannya dirinya sebagai seorang Guru Besar dalam bidang Ilmu Manajemen Keperawatan, didapatkannya bersamaan saat dirinya tengah menunaikan ibadah haji.

“Allah memberikan saya waktu dan kesempatan menunaikan ibadah haji sebagai penyempurna rukun Islam kelima, dan pada saat bersamaan mendapatkan gelar guru besar tertanggal 1 juni 2023 sesaat sebelum meninggalkan Kota Mekkah saat akan tawaf,” ungkapnya.

Lanjut Prof. Yaya menjelaskan, bahwa kedepannya dirinya akan berfokus pada membangun jaringan baik secara nasional maupun internasional dalam rangka menghadapi tantangan masyarakat global.

“Project saya saat ini adalah membangun jaringan baik secara nasional dan internasional, khususnya dalam menjawab isu isu terkini seperti masalah sosial yang membutuhkan peran dan kontribusi nyata,” jelasnya.

Project tersebut kata dia bertujuan untuk menghadirkan peran dan kontribusi nyata bagi kehidupan sosial masyarakat, terutama dalam bidang kesehatan dan keperawatan.

Selain itu, salah satu hal yang menjadi fokus utama dari project Prof. Dr. Nur Hidayah adalah pengembangan ilmu keperawatan melalui riset multidisipliner dan interdisipliner.

Ia percaya bahwa riset yang melibatkan berbagai bidang ilmu akan menghasilkan pengetahuan baru yang bermanfaat dan relevan dengan kebutuhan masyarakat global saat ini. Bahkan, saat ini dirinya juga sedang terlibat dalam project pengembangan profesi baru, yaitu rohaniawan klinis.

“Mohon doanya semua, semoga niat baik ini bisa kami selesaikan dan bisa memberikan manfaat untuk ilmu kesehatan pada umumnya keperawatan pada khususnya dan ilmu pengetahuan secara umum,” terang Prof Yaya yang juga seorang Aktivis Gusdurian Sulsel itu.

Project ini dikerjakan dengan rekan sejawatnya yang tengah menempuh studi di Islamic Studies and Christian-Muslim di Amerika, mereka sedang mengembangkan program dan riset untuk membawa inovasi dalam bidang ini.

Meskipun telah meraih gelar guru besar, Prof. Yaya menegaskan bahwa pengembangan ilmu pengetahuan tidak hanya tugas seorang guru besar, akan tetapi merupakan tanggung jawab seluruh civitas akademika.

Dirinya mendorong kaderisasi dosen-dosen muda dengan semangat dan inovasi yang kreatif dalam mengembangkan bidang ilmunya masing-masing. Menurutnya, pemimpin yang baik adalah yang mampu melahirkan pemimpin yang lebih baik.

Prof. Yaya juga berbagi perjalanan panjangnya dalam mencapai gelar guru besar. Proses yang dimulai sejak tahun 2017, dan sempat tertunda karena berbagai keterbatasan.

Namun, dengan dukungan dari pihak universitas dan kemampuan untuk mengatur prioritas, akhirnya pada akhir 2022, ia berhasil mengajukan dan melewati proses review hingga akhirnya meraih gelar guru besar dengan segala kerja keras dan doa.

Prestasi ini tidak lepas dari dukungan keluarga dan keyakinan bahwa setiap hidup adalah pilihan. Prof Dr Nur Hidayah berharap capaiannya ini bisa membawa manfaat bagi ilmu pengetahuan, khususnya di bidang keperawatan dan kesehatan, serta memberikan kontribusi positif bagi kemajuan bangsa. (*)

 

Laporan : Tim
Penulis   : Budhy