www.jejakhitam.com
Tajam Mengungkap Peristiwa

Silaturahim Dengan Generasi Muda NU Sulsel, RHP : “PMII Harus Jadi Jembatan Perubahan”

JEJAKHITAM.COM (MAKASSAR) – Wakil Sekretaris Jendral Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (Wasekjen PBNU) Rahmat Hidayat Pulungan yang didampingi oleh salah satu anggota LBH PBNU Bakri Ridwan SE, menggelar silaturahim dengan generasi muda NU Sulsel, saat dirinya berkunjung ke Kota Makassar.

Pertemuan itu digelar di Cafe Kanrejawa, Jalan Topaz Raya Boulevard, Kelurahan Masale, Kecamatan Panakkukang, Kota makassar, Kamis (14/12/2023) sore.

Sejumlah tokoh muda NU Sulsel dan aktivis PMII Makassar hadir dalam pertemuan itu. Diantaranya, mantan Ketua KPU Sulsel Faisal Amir SE, anggota KPID Sulsel Siti Hamidah SE, Komisoner KPU Sulsel Tasrif SE, Chandra Burhanuddin SE, Muh. Budhy SE, Ketua PMII Cabang Makassar Muh. Ilham, serta para pengurus Rayon dan Komisariat se-Cabang Makassar.

Dalam pertemuan itu, Rahmat Hidayat Pulungan menyampaikan sejumlah ide dan gagasan agar kedepannya generasi muda NU khususnya kader PMII Cabang Makassar, untuk segera bangkit melakukan perubahan demi terwujudnya tujuan mengembalikan Sulawesi Selatan sebagai gerbang perubahan dan kemajuan di wilayah Indonesia Timur.

“Kader PMII Makassar tidak bisa lagi berpangku tangan dan menganggap diri sebagai kiblat perubahan dan kemajuan untuk wilayah Indonesia timur. Karena daerah lain seperti Morowali, Maluku, Palu, dan Papua, juga sudah maju dan siap bersaing. Jadi memang perlu ide baru agar Makassar tetap sebagai pusat sentrum gerakan perubahan,” ujar Bang Ucok sapaan akrab RHP.

Komisaris Independen PT Bukit Asam (PTBA) itu menuturkan, bahwa generasi muda NU harus lebih peka dan cermat dalam membaca situasi bangsa hari ini.

“Sebagai anak muda NU, sahabat-sahabat harus mampu menjadi jembatan antara generasi tua dan generasi muda (Old People dan Young People) demi terwujudnya kolaborasi yang baik antar keduanya. Dan itu hanya kader PMII yang bisa melakukannya,” tutur mantan pengurus PB PMII dan GP Ansor Pusat era Nusron Wahid itu.

Selain itu RHP juga mengungkapkan, bahwa saat ini Presiden Joko Widodo telah menggelontorkan dana hingga puluhan triliun ke Papua, karena melihat adanya peluang besar di Papua untuk memajukan masa depan bangsa.

Senada dengan itu, anggota LBH PBNU Bakri Ridwan SE yang akrab disapa bang Opan turut menambahkan, bahwa kader-kader PMII Makassar harus lebih berani dalam mengambil keputusan demi kemajuan dan masa depannya kelak.

“Kader-kader PMII Makassar sudah harus lebih berani menghadapi resiko dari setiap keputusan yang diambilnya. Mengubah sudut pandang tentang raihan masa depan adalah hal mutlak bagi seluruh kader, apalagi jika ingin masuk dalam lingkaran dunia bisnis dan perpolitikan,” ucap mantan Ketua PKC PMII Sulsel itu.

Diakhir diskusi RHP kembali mengingatkan, bahwa salah satu kendala serius yang dihadapi oleh bangsa hari ini adalah ketidak hadiran pemerintah dalam memfasilitasi pendidikan agama dan moral bagi anak usia dini.

“Sebagai kader pergerakan yang berideologi Ahlusunnah Wal Jama’ah (Aswaja), PMII harus hadir memberikan saran dan masukan bagi pemerintah agar lebih peduli dengan dunia pendidikan khususnya pendidikan agama. Karena jangan sampai itu diambil alih oleh pihak swasta, apalagi jika ideologinya bertentangan dengan pemahaman kita. Itu adalah hal terpenting dalam membangun karakter anak bangsa kedepannya,” tutup bang Ucok. (*)

Laporan : Tim
Penulis   : Budhy