www.jejakhitam.com
Tajam Mengungkap Peristiwa

Walikota Makassar Akan Bentuk Satgas Baru, Nurul Hidayat : Jangan Jadi Polisi India

JEJAKHITAM.COM (MAKASSAR) – Rencana Walikota Makassar Muh. Ramdhan “Danny” Pomanto, yang ingin kembali membentuk satgas baru yakni satgas pemburu masyarakat yang tak memakai masker (sweeping masker), itu mendapat kritikan pedas dari Anggota Komisi B Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Makassar, Ir. Hj. Nurul Hidayat.

Saat di konfirmasi oleh awak media via selulernya, Hj. Nurul mengungkapkan bahwa masyarakat jangan terlalu ditekan. Ia bahkan menyarankan agar Pemkot Makassar lebih fokus mengurusi warganya yang miskin, kelaparan, dan kurang gizi.

“Jangan terlalu ditekan itu warga, mending yang di hunter (di buru) adalah warga miskin dan kelaparan, serta kurang gizi,” ungkapnya kepada JejakHitam.Com, Jum’at (16/07/2021) malam.

Dilansir dari Trotoar.id, Saat ini, Walikota Makassar masih memikirkan nama yang tepat untuk satgas ini.

“Saya masih mencari nama yang tepat untuk satgas baru ini. Tugasnya adalah memburu warga yang tidak pakai masker (sweeping masker),” ucap Danny.

Didalam program “Makassar Recover” telah terbentuk 3 (tiga) tim Satuan Tugas (Satgas) untuk menghadapi pandemi, yakni Satgas Pengurai Kerumunan (Raika), Satgas Covid-19 Hunter, dan terakhir Satgas Detektor.

Nurul menduga, apa yang dikerjakan oleh Satgas bentukan Pemerintah Kota itu, tidak memperlihatkan perubahan besar.

“Kegiatan satgasnya kemungkinan itu-itu saja yang berputar,” pungkasnya.

Makanya dirinya berasumsi bahwa tak perlu membentuk satgas lagi, cukup lakukan edukasi ke masyarakat di tempat-tempat umum saja.

“Edukasi penggunaan masker itu di tempat umum saja, seperti di jalan raya, pasar, dan mall. Pemerintah cukup sediakan saja masker, lalu salurkan sampai ke lapisan bawah. Jangan seolah-olah kalau masyarakat kedapatan tidak pakai masker, itu dianggap melanggar Perwali,” bebernya.

Lebih lanjut, Politisi Partai Golkar itu menjelaskan bahwa, selama ini warga harus rela membeli untuk dapat masker.

“Masker itu mereka beli, tidak gratis. Bahkan ada yang mencuci sampai berulang kali, kan tidak higienis juga,” imbuhnya.

Nurul blak-blakan menyebutkan bahwa, “Satgas jangan jadi Polisi India, yang kalau ada masyarakat tidak pakai masker, itu main bentak atau kekerasan. Sipakatauki,” ujarnya. (Budhy)