Berkunjung Ke Bone, Andi Habibie : IAS Bukan Tipikal Pembenci Dan Pendendam
JEJAKHITAM.COM (BONE) – Kandidat bakal calon Gubernur Sulawesi Selatan 2024 Ilham Arief Sirajuddin (IAS), menggelar silaturahim dengan para pengurus dan anggota Radio Antar Penduduk Indonesia (RAPI) Wilayah 05 Kabupaten Bone, bertempat di Melocca Kopi, Jalan Sultan Hasanuddin Watampone, Minggu (26/02/2023).
Kunjungan IAS itu disambut langsung oleh Ketua RAPI Wilayah 05 Kabupaten Bone, Andi Herman Sampara didampingi beberapa jajaran pengurus, Tokoh masyarakat, dan kelompok pemuda.
Turut hadir dalam pertemuan itu, para anggota legislatif Kabupaten Bone diantaranya Andi Wahyu, Andi Iwan Burhanuddin, mantan Camat Bone Andi Aksi dan Andi Bambang, aktivis mahasiswa, dan tokoh pemuda.
Dalam keterangannya, Andi Herman Sampara menjelaskan, bahwa kunjungan IAS ke Kabupaten Bone adalah untuk mempererat tali silaturahim dengan para pengurus RAPI dan tokoh masyarakat serta pemuda.
“Sekedar bersilaturahim dengan para tokoh masyarakat, pemuda, dan pengurus RAPI Bone. Aapalagi beliau kan juga Ketua RAPI Sulsel,” ucapnya.
Andi Herman menuturkan, bahwa Aco sapaan akrab IAS adalah merupakan sosok yang sangat baik dan mudah diterima oleh semua kalangan.
“Pak IAS itu sangat mudah diterima dimana-mana, karena sifat dan sikapnya yang begitu baik dan mudah bergaul,” tutur Andi Herman Sampara.
Lanjut ia menambahkan, bahwa salah satu kebaikan IAS yang banyak menjadi cerita adalah kebaikan hati beliau kepada para aktivis kampus yang berasal dari daerah khususnya dari Kabupaten Bone.
“Saat menjabat sebagai Walikota Makassar selama 2 (dua) periode (2004-2014), Pak IAS telah banyak membantu aktivis Mahasiswa dari luar daerah, apalagi yang berasal dari Bone,” tambahnya.
Ditempat yang sama, mantan Aktivis Universitas 45 Andi Habibie menceritakan, bahwa dirinya sempat bingung dengan karakter IAS sebagai seorang pemimpin kala itu.
“Saya dan teman-teman di 45 itu paling sering demo sejumlah kebijakan Walikota saat itu. Tapi herannya, setiap kami ada kegiatan, pak IAS paling peduli dan mengurus semua kebutuhan kegiatan kami. Saya malah sempat berpikir, jangan-jangan kak Aco ini ulama besar,” ujarnya disambut tawa.
Habibie bahkan memastikan, mereka-mereka yang sering demo saat itu adalah mahasiswa-mahasiswa yang merasakan uluran tangan IAS di penghujung studi mereka.
“Saya salah satunya. Justru yang mensupport saya adalah Pak Ilham di tahun 2006. Ini artinya, Pak Ilham sama sekali tidak punya karakter pembenci atau menyimpan dendam. Saya harus menceritakan ini, menyambung penegasan pak Herman soal banyaknya kebaikan kak Aco di mana-mana,” pungkasnya. (*)
Laporan : Arman
Penulis : Budhy