www.jejakhitam.com
Tajam Mengungkap Peristiwa

Dituding Arogan, Ketua Bawaslu Jeneponto Laporkan Balik Oknum Wartawan Ke Polisi

JEJAKHITAM.COM (JENEPONTO) – Ketua Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Kabupaten Jeneponto Saiful, menanggapi sorotan miring yang dialamatkan kepada dirinya.

Saiful sangat menyayangkan adanya tudingan yang mengatakan, bahwa pengumuman hasil seleksi Computer Assisted Test (CAT) calon anggota Panwaslu Kecamatan itu tidak transparan dan sarat nepotisme. Ditambah lagi adanya tuduhan bahwa dirinya telah melakukan tindakan arogan kepada salah satu pendaftar yang juga merupakan seorang wartawan.

Saat di konfirmasi via selulernya, Saiful mengungkapkan kronologis yang sebenarnya.

“Begini yah, saya ceritakan yang sebenarnya. Proses CAT untuk calon anggota Panwaslu Kecamatan itu kan menggunakan sistem Online, sehingga setiap peserta pada prinsipnya sudah tahu presentasi nilai pekerjaannya. Kemudian server CAT ini di tempatkan di Bawaslu Provinsi sehingga yang diterima oleh Bawaslu Kabupaten adalah hasil semua dari rangking 1 sampai rangking sekian,” ungkap Saiful kepada JejakHitam.Com, Rabu (19/10/2022) siang.

Lanjut Saiful menjelaskan, bahwa Bawaslu Kabupaten tinggal mengumumkan hasil tes dari Bawaslu Provinsi yang telah dinilai sebelumnya.

“Kami yang di Kabupaten melakukan Pleno penentuan berdasarkan rangking 1 sampai 6, <span;>berdasarkan hasil tes tertulis Panwaslu setiap Kecamatan yang diserahkan oleh Bawaslu Provinsi,” pungkasnya.

Saiful juga membantah adanya tudingan bahwa dirinya bersikap arogan dan melempar handphone salah satu awak media.

“Tidak benar itu dinda, mereka saya panggil masuk diruagan saya untuk melihat hasil nilai CAT. Saat itu saya telah sampaikan dari awal bahwa saya akan perlihatkan nilai anda (sdr. Sulaiman Nai dan Kaharuddin Kasim), tapi<span;> jangan merekam karena ini bukan sesi wawancara. Kalau mau wawancara, nanti setelah urusan anda sebagai pendaftar selesai,” jelas Saiful.

“Namun karena saya melihat mereka menaruh Hp diatas meja, makanya saya geser itu Hp nya kedepannya, bukan dilempar seperti yang dituduhkan. Saya hanya keberatan karena mereka datang sebagai pendaftar bukan sebagai wartawan. Mereka juga ingin merekam pembicaraan tanpa ijin terlebih dahulu,” sambungnya.

Saiful menuturkan, bahwa Bawaslu Kabupaten Jeneponto saat ini membuka ruang bagi siapa saja peserta yang ingin mengajukan keberatan terhadap proses seleksi calon anggota Panwaslu Kecamatan.

Sebelumnya diberitakan, bahwa pengumuman hasil seleksi CAT calon anggota Panwaslu Kecamatan terkesan nepotisme dan tidak transparan.

Itu diungkapkan oleh Sulaiman Nai, salah satu pendaftar yang dinyatakan tidak lolos berdasarkan hasil tes seleksi CAT.

“Keliru karena tidak dicantumkan skor nilai. Kemudian efisiensi waktu, ada juga peserta tidak mengerjakan soal secara tuntas tapi di luluskan. Rekrutmen ini terkesan nepotisme,” kata Sulaiman disalah satu laman media online beberapa saat lalu.

Menurut Sulaiman, nepotisme yang dimaksud lantaran adanya keluarga salah satu anggota Bawaslu yang lolos seleksi CAT.

“Adik, ipar, dan beberapa keluarga Ketua Bawaslu lulus,” ucapnya.

Lantaran tidak terima dengan hasil seleksi CAT, dirinya bersama dengan beberapa peserta lainnya mendatangi kantor Bawaslu Jeneponto. Kedatanganya ke kantor tersebut menurut Sulaiman, bukan sebagai peserta namun sebagai wartawan.

“Sebagai wartawan,” ujarnya kepada salah satu awak media.

Sulaiman menyayangkan sikap Ketua Bawaslu Jeneponto Saiful, yang menurutnya terkesan arogan.

“Saya sangat kecewa dengan sikap arogansi Ketua Bawaslu Jeneponto yang melempar Hp saya dan teman wartawan yang lain. Padahal niat saya menemui Ketua Bawaslu hanya ingin konfirmasi terkait hasil tes seleksi CAT itu,” kata Sulaiman.

Terkait hal itu, Saiful selaku Ketua Bawaslu Kabupaten Jeneponto melalui kuasa hukumnya, juga telah melaporkan oknum wartawan tersebut ke Mapolres Jeneponto dengan tuduhan dugaan pencemaran nama baik dan pelanggaran UU ITE. (*)

 

 

Laporan : Tim
Penulis   : Budhy