www.jejakhitam.com
Tajam Mengungkap Peristiwa

Gelar Dialog Bertema Pendidikan, Bukti Peduli KIWAL Untuk Masa Depan Anak Bangsa

JEJAKHITAM.COM (MAKASSAR) — Sebagai bentuk kepedulian untuk dunia Pendidikan yang lagi carut marut, Komando Perjuangan Mahasiswa (KOPMA) Kiwal Garuda Hitam Sulawesi Selatan, menggelar dialog dengan tema “Kemana Arah Pendidikan Indonesia Saat Ini?”.

Kegiatan yang digelar di Red Corner Cafe Jalan Yusuf Dg. Ngawing, Kecamatan Rappocini Kota Makassar, pada Sabtu (19/06/2021) siang, sekitar pukul 13.30 Wita, meghadirkan beberapa pembicara yang memang ahli di bidangnya.

Hadir dalam dialog itu sejumlah pembicara, diantaranya Ketua Umum Kiwal Garuda Hitam Sulsel Erwin Nurdin, SE, Ketua Kopma Kiwal Sulsel Bogin Wicaksana, SE, dari Dinas Pendidikan Dr. Ratna s. Spd, Mpd, perwakilan KNPI Sulsel Dr. Sabariah, S.Psi, S.pd, M.pd, serta Pengamat Pendidikan Erwin Akib, Phd.

Ketua Umum Kiwal Garuda Hitam Sulsel Erwin Nurdin, SE dalam sambutannya mengatakan, kegiatan ini merupakan salah satu bukti kontribusi organisasi yang sangat peduli kepada dunia pendidikan.

“Atas nama pribadi dan organisasi saya berharap, sistem pendidikan di Indonesia ke depannya dapat berjalan lebih maksimal seiring perkembangan jaman dan teknologi. Agar masa depan anak bangsa lebih cerah nantinya,” ucap Erwin dalam sambutannya.

Sementara itu, Ketua Kopma Kiwal Sulsel Bogin Wicaksana, SE mengungkapkan, kegiatan ini merupakan rangkaian dari program kerja Kopma Kiwal, yang kritis dalam menyikapi setiap persoalan yang berkaitan dengan dunia pendidikan, khususnya di Kota Makassar.

“Ini bagian dari ikhtiar kami untuk selalu kritis mengawal setiap permasalahan pendidikan, dan ini merupakan bagian dari program kerja Kopma Kiwal,” jelas Bogin.

Wakil Ketua Komisi Pendidikan KNPI Sulsel Sabariah, S.Psi yang akrab disapa Nesta mengungkapkan, dirinya sangat mengapresiasi kegiatan yang dilaksanakan oleh Kopma Kiwal ini. Dirinya bahkan memuji kemampuan teman-teman Kopma Kiwal yang gencar menyuarakan dan memperjuangkan sistem pendidikan, khususnya di Kota Makassar.

“Berbicara mengenai pendidikan yang erat hubungannya dengan pemuda, rekan-rekan Kopma ini merupakan salah satu bagian yang paling gencar memperjuangkan, khususnya di Kota Makassar. Kopma Kiwal merupakan salah satu garda terdepan yang memperjuangkan sistem pendidikan agar jauh lebih baik ke depannya,” jelas Nesta.

Nesta menambahkan, pendidikan itu ibarat segitiga emas. Pendidikan tidak bisa terpisahkan dari keluarga, lingkungan dan sekolah. Rekan-rekan Kopma Kiwal sebagai kontrol sosial dan agen perubahan, harus mengawal ini,” tambahnya.

Dirinya mengakui, sistem pendidikan saat ini memang menjadi sangat kompleks dengan adanya wabah pandemi Covid-19 yang tak kunjung usai.

“Pendidikan itu tidak dapat di tawar-tawar, meski dalam situasi pandemi sekalipun. Kebutuhan para pelajar, baik itu siswa maupun Mahasiswa akan android pada era 4.0, merupakan tantangan yang harus dijawab oleh Pemerintah sebagai penanggung jawab,” tegasnya.

Dr. Ratna S, S.pd, M.Pd, yang merupakan perwakilan dari Dinas Pendidikan Provinsi, juga sangat mengapresiasi pengurus Kopma Kiwal yang telah menggelar kegiatan bertemakan pendidikan ini.

“Melihat pendidikan di Indonesia yang merupakan segitiga sama kaki, hal ini sudah mulai di ubah dengan sistem “Guru Penggerak,” ujar Ratna.

Dirinya berharap, guru wajib memiliki karakter smile dan smart agar pendidikan bisa maksimal. Karakter guru yang keras sudah tidak dapat digunakan lagi di era modern seperti sekarang ini.

“Untuk memaksimalkan pendidikan di Sulsel, program Dinas Pendidikan Provinsi saat ini adalah merekrut guru sebanyak 100 orang, untuk ditempatkan di daerah terpencil atau pedalaman seperti di daerah Selayar, Takalar dan Malakaji. Hal itu di lakukan agar terjadi pemerataan dan kesinambungan, supaya tidak ada lagi perbedaan kasta antara anak Kota dan anak Desa didalam dunia pendidikan,” jelasnya.

Nesta berharap, Ormas Kiwal dapat bersinergi dengan Dinas Pendidikan baik Kota maupun Provinsi, untuk bersama-sama mengawal dan membawa pendidikan di Kota Makassar ke arah yang jauh lebih baik.

Pengamat Pendidikan Erwin Akib, P.hd, juga mengungkapkan hal yang sama. Ia mengapresiasi kegiatan Kopma Kiwal Garuda Hitam yang telah peduli dengan dunia Pendidikan, khususnya di Kota Makassar.

“Menurut saya, Pendidikan itu adalah kebutuhan sekunder dan primer. Sekundernya merupakan kebutuhan kepada yang memiliki kemampuan, dan primernya merupakan suatu kebutuhan yang penting,” ungkapnya saat memaparkan pandangannya.

Erwin Akib juga menyayangkan ketidak hadiran anggota DPRD Sulsel sebagai salah satu narasumber dalam dialog tersebut.

“Moment seperti ini seharusnya perwakilan DPRD hadir, agar mereka bisa berdiskusi dengan adik-adik Aktivis dan merumuskan bersama solusi konkrit dari permasalahan sistem pendidikan yang lagi tidak sehat seperti sekarang ini,” sesalnya.

“Saya bahkan melihat adanya perubahan karakter dari sistem belajar online di masa pandemi sekarang ini. Saya pernah bertanya kepada Mahasiswa saya, perbandingan di saat belajar online dan offline. Ternyata mereka lebih pintar saat belajar online, namun tidak mampu menjawab saat offline. Berarti di sini ada karakter yang hilang,” ujarnya.

Dirinya berharap, semoga pandemi Covid-19 ini segera berakhir, agar sistem pendidikan kita bisa jauh lebih baik.

“Mari, seluruh elemen tanpa terkecuali, kita benahi bersama sistem Pendidikan di bangsa ini, agar kedepannya jauh lebih baik lagi. Itu demi masa depan anak cucu kita nanti,” tutupnya.

Diakhir acara, sesi foto bersama digelar sebagai bukti kesuksesan kegiatan tersebut. Acara dialog Kopma Kiwal yang bertema pendidikan ini, diliput secara Live oleh TVRI Sulsel, dan melibatkan beberapa media partner dari JejakHitam.Com, diantaranya Sulselta.Co.Id, Terkini.id, dan lainnya. (Budhy)