www.jejakhitam.com
Tajam Mengungkap Peristiwa

Lomba Tarik Tambang Maut IKA Unhas Sulsel, Erwin : Tanggung Jawab Penyelenggara

JEJAKHITAM.COM (MAKASSAR) – Lomba tarik tambang dengan jumlah peserta terbanyak yakni kurang lebih 5000 (lima ribu) orang yang digelar IKA Unhas Sulsel pada Minggu (18/12/2022) pagi tadi, berakhir memilukan.

Pasalnya, sejumlah peserta lomba mengalami insiden kecelakaan serius, hingga 1 (satu) orang dinyatakan meninggal dunia.

Hal itu sontak mendapat perhatian dari seluruh masyarakat, tanpa terkecuali dari kelompok Organisasi Kemasyarakatan (Ormas) Kiwal Garuda Hitam Sulawesi Selatan.

Dalam keterangannya, Ketua Umum Ormas Kiwal Garuda Hitam Sulsel, Erwin Nurdin SE menyampaikan rasa duka yang mendalam atas meninggalnya Masita B, Ketua RT 01/RW 07, Kelurahan Ballaparang, Kecamatan Rappocini, Kota Makassar, dalam lomba tarik tambang yang digelar oleh IKA Unhas Sulsel tersebut.

“Innalillahi wainnailahi rojiun. Atas nama keluarga besar Kiwal Garuda Hitam Sulsel dan pribadi, saya menyampaikan rasa duka cita sedalam-dalamnya atas musibah ini. Semoga korban (almarhumah) yang meninggal di acara lomba tarik tambang ini mendapatkan tempat terbaik di sisi Allah SWT. Dan bagi keluarga yang ditinggalkan, semoga diberikan ketabahan dan kesabaran,” ungkap Erwin Nurdin melalui pesan singkatnya (WA), Minggu (18/12/2022) malam.

Melalui pesan tertulisnya kepada JejakHitam.Com, Ketua Umum Ormas Kiwal Garuda Hitam Sulsel ini menyampaikan, bahwa segala sesuatunya mestinya dipertimbangkan secara matang, khususnya keselamatan para peserta dalam melaksanakan sebuah kegiatan.

“Kejadian ini merupakan kelalaian dari panitia pelaksana sehingga peristiwa naas ini terjadi. Mestinya panitia penyelenggara faham bahwa yang namanya permainan tarik tambang, itu sangat rawan terjadi insiden seperti jatuh ataupun terlempar karena hentakan saat tali di tarik. Makanya, persiapannya harus matang, juga pemilihan lokasi lomba harus tepat. Jangan hanya karena ingin mendapat rekor MuRI, keselamatan peserta lomba terabaikan,” jelas Erdin sapaannya.

Dirinya pun sangat menyayangkan kegiatan tarik tambang itu digelar di areal jalan raya. Padahal seperti diketahui bersama, hal itu sangatlah berbahaya bagi para peserta karena ada pembatas jalan yang terbuat dari beton disekitar lokasi kejadian.

“Panitia penyelenggara harus bertanggung jawab. Mestinya, sedari awal mengkaji secara matang konsep kegiatannya, mulai dari bahan tali tambang yang akan digunakan saat lomba, lokasi kegiatannya, khususnya keamanan dan keselamatan bagi para pesertanya,” tuturnya.

Erwin berharap, kejadian ini bisa menjadi pelajaran buat semuanya, agar kedepannya bisa lebih hati-hati dalam melaksanakan sebuah kegiatan.

“Semoga kejadian ini menjadi pembelajaran kita semua untuk bisa lebih hati hati dalam melaksanakan sebuah kegiatan,” tutupnya.

Diketahui, lomba tarik tambang berujung maut itu sedang dalam proses penyelidikan. Sejumlah panitia penyelenggara diperiksa sebagai saksi atas terjadinya peristiwa naas tersebut. Apalagi, gelaran lomba tarik tambang itu diduga kuat tidak mengantongi izin dari Kepolisian. (*)

 

Laporan : Tim
Penulis   : Budhy