Mobil Operator KPU Sulsel Dibobol Maling, Laptop Berisi Data Pemilu Lenyap
JEJAKHITAM.COM (MAKASSAR) – Operator aplikasi Sistem Aplikasi Keuangan Tingkat Instansi (SAKTI) Modul Anggaran, Sekretariat Komisi Pemilihan Umum (KPU) Sulawesi Selatan, Hamka, mengalami nasib naas.
Pasalnya, laptop yang digunakannya sebagai peralatan kerja sehari-hari, itu dicuri dari dalam mobil yang dikendarainya. Peristiwa itu terjadi tepat di depan kantor KPU Sulsel, Jalan AP. Pettarani, Rabu (11/05/2022) sore, sekitar pukul 15.43 Wita.
Berdasarkan rekaman video CCTV Kantor KPU Sulsel, saat itu Hamka hendak memasukkan kendaraannya kedalam pelataran parkir kantor KPU Sulsel. Namun karena parkiran penuh, akhirnya mobil yang dikendarainya itu dikeluarkan dan di parkir tepat didepan kantor. Karena yakin tidak akan lama, Hamka akhirnya meninggalkan tasnya yang berisi laptop di dalam mobil. Saat itulah pencurinya beraksi dengan cara memecahkan kaca mobilnya.
Dari pengakuannya, saat keluar dari kantor KPU dan menuju mobilnya type Toyota Rush bernomor polisi DD 1704 YM, kaca samping kiri telah pecah dan tas laptop miliknya sudah raib.
“Sebentar sekali ja didalam, adaji singgah kuambil. Pas saya keluar, saya liat kaca mobilku yang sebelah kiri sudah pecah dan tas laptopku juga sudah tidak adami,” ujarnya saat dimintai keterangan oleh wartawan.
Ia menuturkan, bahwa dirinya baru saja pulang dari Kantor Wilayah (Kanwil) Keuangan Hamka baru saja pulang dari Kantor Wilayah (Kanwil) Keuangan, untuk tugas revisi Anggaran Perencanaan Belanja Negara (APBN) 2022.
Kepolisian Sektor (Polsek) Rappocini yang menerima laporan tersebut, langsung mengirim 3 (tiga) orang personilnya ke Tempat Kejadian Perkara (TKP) untuk melakukan penyidikan.
Polisi berjanji, akan melakukan pendalaman dan pengungkapan atas peristiwa perusakan kaca mobil dan pencurian laptop milik KPU Sulsel tersebut.
Senada dengan hal itu, Komisioner KPU Sulsel, Misna M. Attas mengatakan, bahwa kejadian serupa sudah pernah terjadi sebelumnya. Itu disebabkan karena sempitnya halaman kantor yang sering digunakan untuk memarkir kendaraan. Sehingga mau tidak mau kalau didalam sudah full, kendaraan yang lain harus rela parkir diluar (didepan kantor).
“Halaman kantor sangat sempit. Makanya kalau didalam sudah full, apalagi kalau lagi ada rapat yang di hadiri oleh KPU Kabupaten/Kota, mau tidak mau mobil yang lain harus parkir diluar (didepan kantor). Belum lagi kantor pas bersebelahan dengan warung makan coto, jadi memang kerap sangat padat parkirannya. Nah, inilah yang menjadi salah satu penyebab mudahnya pencuri untuk beraksi, karena di bagian luar (depan kantor) kerap sangat padat dan tidak ada yang mengawasi kendaraan secara langsung,” ungkapnya.
Misna menegaskan, agar Kepolisian bersungguh-sungguh dalam menuntaskan kasus ini, karena hal ini terkait tugas penting negara dalam kepemiluan.
“Mohon pihak Kepolisian untuk mencermati kasus ini dan di tindaklanjuti secara serius. KPU Sulsel membutuhkan data yang dibawa pencuri dalam laptop itu,” tandasnya.
“Harapan saya semoga pelakunya segera tertangkap, karena kami membutuhkan data itu, dan tentu saja dalam waktu yang sangat mendesak kami perlukan,” harapnya.
Hingga berita ini dilayangkan, belum bisa diprediksi kerugian materil dari peristiwa itu. Namun yang pasti menurut penuturan korban, kebutuhan akan data yang berada dalam peralatan kerjanya itu, sulit diukur dengan nilai rupiah. Sehingga ia sangat berharap pihak Kepolisian dapat segera mengungkap dan menemukan pelakunya, sebelum data yang ada didalam laptop itu rusak atau dihilangkan. (Budhy)