www.jejakhitam.com
Tajam Mengungkap Peristiwa

Puluhan Pasien Rumah Sakit Dadi Makassar Positif Covid-19

MAKASSAR – Puluhan pasien dengan status orang dengan gangguan jiwa (ODGJ) yang dirawat di Rumah Sakit Khusus Daerah (RSKD) Dadi Makassar Sulawesi Selatan, terkonfirmasi positif Covid-19.

Jumlahnya mencapai sekitar 80 orang, positif terpapar virus Covid-19. Meski demikian, mereka termasuk dalam orang tanpa gejala (OTG).

Direktur RSKD Dadi Makassar Arman Bausat, saat di mintai keterangan mengatakan, “Ada sekitar 80 ODGJ yang saat ini terkonfirmasi positif Covid-19 di RS Dadi. Akan tetapi, mereka atau hampir semuanya berstatus OTG,” ungkap Arman kepada awak media, Sabtu (02/01/2021).

“Kebetulan di RS Dadi ini ada alat tes swab, jadi kami tidak ada masalah dalam men tracing mereka. Dua minggu lalu kami tracing mereka (pasien). Ada sekitar 400-an pasien yang kami tes, dan yang ditemukan positif ada 80 orang. Mereka OTG atau tidak ada keluhan, karena mereka tidak pikir penyakitnya”. Tutur Arman.

Pasien ODGJ yang positif Covid-19, ditempatkan dalam satu ruangan khusus di RS. Mereka diisolasi mengingat tidak ada gejala penyakit yang pada umumnya menyertai pasien Covid-19.

Arman mengungkapkan, pasien tidak mengalami gejala seperti pada umumnya, lantaran mereka tidak pernah berpikir atau merasa tertekan dengan virus yang menggerogoti tubuhnya.

“Mereka OTG atau tidak ada keluhan, karena mereka (pasien) tidak pikir penyakitnya. Mereka tidak pusing, tidak stres. Tapi ada juga yang demam, karena mereka merokok,” jelasnya.

Arman tidak menampik, virus corona masuk ke kalangan pasien ODGJ RS Dadi, karena dipicu adanya pelonggaran kebijakan untuk menerima kunjungan maupun pasien baru. Padahal sebelumnya, rumah sakit sudah zona hijau karena tidak menerima pasien lagi sejak awal pandemi.

“Bulan April sampai September tahun lalu, kami betul-betul tutup, tidak terima kunjungan. Di Oktober, sempat buka pelan-pelan atau mulai kembali menerima pasien jiwa karena Covid terlihat sudah mulai melandai. Nah, pasien baru ini yang bawa penyakit atau virus itu,” imbuhnya. (Ar)