www.jejakhitam.com
Tajam Mengungkap Peristiwa

Satu Menyerahkan Diri, 2 Diringkus Polisi Kasus Pembunuhan di Palopo

PALOPO — Aparat Kepolisian Polres Palopo yang dipimpin Kasat Reskrim AKP Andi Aris Abubakar berhasil menangkap dua terduga pelaku dugaan kasus pembunuhan.

Terduga pelaku yang berhasil ditangkap oleh Satreskrim Polres Palopo, yakni Syaefullah Alias Ipung (21) dan Rusdi Rustam alias Oteng (29) kemudian Astar Syah Alias Atar (18) yang menyerahkan diri didampingi keluarganya, Minggu (6/12/2020) siang.

Ketiga terduga pelaku atas dugaan kasus pembunuhan tersebut, diketahui adalah merupakan warga Kota Palopo yang berdomisili di Jalan, Yos Sodarso (Yosdar), Pontap, Wara Timur.

Kasat Reskrim Polres Palopo AKP. Andi Aris Abubakar, melalui Kasubag Humas IPTU Edy Sulistiono mengatakan, korban Indra (21) meninggal dunia pada hari Minggu, 29 November 2020 sekira pukul 18.00 Wita, di Rumah Sakit (RS) At-Medika Kota Palopo.

“Korban Indra meninggal dunia di Rumah Sakit At-Medika pada hari Minggu, 29 November 2020 sekira pukul 18.00 Wita,” kata Kasubag Humas Polres Palopo IPTU Edy Sulistiono.

Polisi menetapkan ketiga warga Kota Palopo tersebut sebagai tersangka atas dugaan kasus pembunuhan, yang menyebabkan korban Indra (21) warga Jalan Andri Tendriajeng, Pontap Kota palopo meninggal dunia.

“Dari hasil rangkaian penyelidikan dan penyidikan atas kasus dugaan pembunuhan yang menewaskan korban Indra (21), maka tiga terduga pelaku ditetapkan sebagai tersangka, yakni Syaefullah Alias Ipung (21), Rusdi Rustam alias Oteng (29) dan Astar Syah Alias Atar (18),” tutur IPTU Edy Sulistiono.

IPTU Edy Sulistiono menambahkan, peristiwa tersebut terjadi pada hari Sabtu 28 November 2020, sekira pukul 23.00 Wita, dimana Tempat Kejadian Perkara (TKP) di Jalan Yos Sudarso, Pontap, Wara Timur Kota Palopo.

“Kejadiannya pada hari Sabtu 28 November 2020, sekira pukul 23.00 Wita, TKP nya di Jalan Yos Sudarso. Saat itu Indra, Rudi, dan Awong berboncengan melintas di depan rumah Ipung, dan saat itu Atar yang ada di rumah Ipung memanggil ketiganya untuk singgah,” beber IPTU Edy Sulistiono.

“Mendengar teriakan Atar, Indra, Rudi dan Awong kemudian singgah. Saat Rudi turun dari sepeda motor, Atar langsung memukul Rudi pada bagian kepala, dan tidak lama kemudian datang Ipung keluar dari rumahnya membawa parang, dan langsung memarangi Indra dibagian kepala, lalu Oteng datang bersama beberapa orang temannya melakukan penganiayaan,” terang IPTU Edy.

Untuk proses hukum lebih lanjut ketiga tersangka diamankan di Mapolres Palopo, dan atas perbuatannya telah melakukan dugaan tindak pidana pembunuhan, atau kekerasan yang mengakibatkan meninggalnya seseorang, tersangka di jerat dengan Pasal 338 KUHP sub Pasal 170 ayat (3) Pasal 351 ayat (3) KUHP dengan ancaman hukuman 15 tahun penjara.

Dari sisi psikologis hingga kenapa orang begitu berani mengahabisi nyawa korbannya yakni diurutan pertama adanya pribadi yang terlalu obsesif , pada kondisi ini boleh dibilang biasanya dialami oleh orang-orang yang belum dewasa dan butuh perhatian lebih. Sehingga ketika mereka kehilangan rasa cinta dan kasih sayang, maka dalam pikirannya kekerasan adalah jalan terakhir untuk menyudahi semuanya.

Mereka yang terlalu Agresif juga sangat berisiko melakukan tindakan kekerasan juga pembunuhan. Seolah-olah tak ada rasa takut dalam diri mereka. Orang dengan sifat agresif cenderung spontan dan berani. Orang-orang tipe ini mudah terpancing dalam kemarahan, sehingga tak segan untuk melakukan tindakan kekerasan pada orang lain.

Orang yang tertutup juga berbahaya. Orang dengan tipe tertutup boleh dibilang jarang berinteraksi dengan orang lain, sehingga ketika mereka kesal akan sesuatu hanya akan dipendam seorang diri. Bahayanya kemarahan yang menumpuk bisa saja meledak ketika masalah besar yang dia hadapi sudah menemui jalan buntu. Kadang kondisi demikian memaksa orang untuk berbuat kekerasan pada orang lain.

Menjadi pendendam, juga dapat memunculkan berbagai persoalan baru dikemudian hari. Ketika dia merasa disakiti maka dia dapat membalas rasa sakit hai itu dengan sesuatu yang lebih kejam dari apa yang dia alami.

Rasa Trauma yang mendalam juga dapat menyebabkan terjadi tindak kekerasan dan pembunuhan. Pengalaman-pengalam buruk dimasa lampau membuat seseorang berusaha melindungi dirinya sendiri dari hal-hal buruk yang dia anggap dapat hadir kembali di kehidupannya.

Itulah beberapa kondisi psikososial yang sangat mungkin mempengaruhi seseorang hingga akhirnya tega membunuh orang lain di sekitar mereka. Tentunya masih banyak motif pembunuhan lain. Bahkan motif politik, SARA, faktor ekonomi pun bisa menjadi faktor tindak kekerasan hingga pembunuhan, belum juga termasuk berbagai persoalam kehidupan yang bisa menjadi pemicu begitu entengnya orang tanpa rasa takut untuk membunuh sesamanya. (ar)