www.jejakhitam.com
Tajam Mengungkap Peristiwa

Pangdam Hasanuddin Berikan Jam Komandan Ke Personel Satgas Pamtas Darat RI-RDTL Yonkav 10/Mendagiri

JEJAKHITAM.COM (MAKASSAR) – Pangdam XIV/Hasanuddin Mayjen TNI Andi Muhammad Bau Sawa Mappanyukki, S.H.,M.H., memberikan Jam Komandan kepada Personel Satgas Pamtas Darat RI-RDTL Batalyon Kavaleri (Yonkav) 10/Mendagiri di wilayah Nusa Tenggara Timur TA 2022, bertempat di Mako Yonkav, Jalan Urip Sumoharjo, Kecamatan Panakkukang, Kota Makassar, Senin (18/07/2022).

Satuan Tugas (Satgas) Pengamanan Perbatasan wilayah Republik Indonesia dengan Republik Demokratik Timor Leste (RI-RDTL) merupakan salah satu tugas pokok dalam melaksanakan pengamanan patok perbatasan wilayah kedua negara yang dilakukan secara terencana dan berkesinambungan.

Turut hadir dalam kegiatan itu, Asintel Kolonel Inf Wirawan Eko Prasetyo, S.E., M.H., Asops Kolonel Inf Agustatius Sitepu, S.Sos., M.Si., M.Han., Aspers Kolonel Inf Aji Mimbarno, S.A.P., Kapendam Kolonel Inf Rio Purwantoro, S.H., Kapaldam Kolonel Cpl M. Fanlik Efendi, S.Sos.,M.I.Pol.

Selanjutnya, Kahubdam Kolonel Chb Hartono, Kakesdam Kolonel Ckm dr. Adhy Sugih Arto, Sp.An., Kabekangdam Letkol Cba Trijoko Sulistio, S.E., Katopdam Kolonel Ctp Moh. Khoirul Hadi, Danbrigif 11/BS Letkol Inf Triyono S.E., dan Danyonkav 10/Mendagiri Letkol Kav Soaduan Dody Dapot Simanjuntak.

Dalam arahannya Pangdam XIV/Hasanuddin Mayjen TNI Andi Muhammad Bau Sawa Mappanyukki, S.H.,M.H mengatakan, bahwa pelaksanaan latihan pratugas ini bertujuan untuk menguji kesiapan operasi Satgas sehingga dapat memiliki kemampuan yang memadai dalam melaksanakan tugas pengamanan perbatasan secara optimal dan meraih hasil yang maksimal nantinya.

“Sebelum terjun ke medan tugas, kalian harus disiapkan melalui latihan pratugas dengan memberikan pendalaman materi yang disesuaikan dengan kondisi terkini di wilayah perbatasan RI-RDTL,” ucapnya.

Satuan Tugas (Satgas) Pengamanan Perbatasan wilayah Republik Indonesia dengan Republik Demokratik Timor Leste (RI-RDTL) merupakan salah satu tugas pokok dalam melaksanakan pengamanan patok perbatasan wilayah kedua negara yang dilakukan secara terencana dan berkesinambungan.

“Saya tekankan kepada para prajurit sekalian supaya mengikuti latihan pratugas ini dengan disiplin, loyalitas dan semangat juang yang tinggi. Jaga disiplin tempur, kerahasiaan dan semangat. Jangan lengah dalam setiap situasi dan kondisi apapun,” ungkapnya.

“Latihan ini sangat penting dengan waktu hanya 12 hari dan bagaimana mengaplikasikan taktik-taktik  yang akan digunakan di wilayah operasi sebenarnya, pada latihan ini kalian tidak boleh membawa HP. Laksanakan latihan dengan serius dan jangan main-main,” tegasnya.

“Tantangan untuk mempertaruhkan nama baik satuan dan utamanya Kodam XIV/Hasanuddin. Kalian diberikan kesempatan melaksanakan tugas terhormat dan tunjukan bahwa kalian adalah prajurit yang profesional,” ujar Pangdam.

“Tugas kalian memberikan pengamanan kepada masyarakat untuk menciptakan suasana sejuk di tengah-tengah masyarakat sekitar. Laksanakan fungsi teritorial, tatakrama, sopan santun dan tidak boleh arogan kepada masyarakat di tempat bertugas, rebut dan jangan sakiti hati rakyat. Kecerdasan, emosional itu yang diutamakan dan pedomani Sapta Marga, Sumpah Prajurit, 8 Wajib TNI serta hindari pelanggaran,” harapnya.

Di akhir arahannya, orang nomor satu di Kodam Hasanuddin ini menyampaikan komitmen sebagai seorang prajurit sejati.

“Ingat komitmen kita sebagai prajurit sejati, bahwa ”lebih baik mandi keringat di medan latihan dari pada mandi darah di medan pertempuran”. Bagi seorang prajurit, latihan adalah kesejahteraan yang paling hakiki, karena dengan latihan yang sungguh-sungguh para prajurit akan mampu melaksanakan tugas sesuai tujuan yang diinginkan,” pesannya.

“Berhasil dalam tugas berarti kembali dalam keadaan aman dan kekuatan satuan yang tetap utuh. Dengan demikian keluarga menerima para prajurit dalam keadaan yang utuh pula,” pungkasnya.

Tugas merupakan kehormatan Negara, laksanakan penugasan dengan baik, ukir prestasi dalam penugasan, karena keberhasilan dalam tugas merupakan suatu kebanggaan, tugas operasi juga merupakan suatu ibadah, berbuatlah yang terbaik demi Negara dan satuan, tumbuh kembangkan militansi agar penugasan dapat tercapai dengan baik,” tutupnya. (*)

Penulis : Budhy