www.jejakhitam.com
Tajam Mengungkap Peristiwa

Parkir Liar di Kawasan Kuliner Lego-Lego CPI, Kemana PD Parkir?

MAKASSAR – Centre Point Of Indonesia (CPI), menjadi salah satu ikon baru industri Pariwisata modern yang ada di kawasan timur Indonesia.

Baru-baru ini, Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan telah meresmikan kawasan Kuliner Lego-Lego yang berada didalam wilayah CPI yang terletak tidak jauh dari pantai Losari Makassar.

Namun sayangnya, kawasan kuliner Lego-Lego yang diresmikan langsung oleh Bapak Gubernur Provinsi Sulawesi Selatan, Nurdin Abdullah pada 10 Februari 2021 lalu, kini “dikomersilkan” oleh oknum-oknum tertentu, yang dengan terang-terangan menarik pungutan liar dari setiap pengendara yang berkunjung kesana.

Pantauan awak media di Lego-Lego, Rabu (24/02/2021), tampak sejumlah oknum jukir liar meminta biaya parkir kendaraan kepada setiap pengunjung. Mereka terlihat tidak memakai rompi resmi jukir Makassar dan tidak memiliki karcis sebagai alat bukti pembayaran sah. Mereka menarik pungutan Rp. 2 ribu hingga Rp. 5 ribu.

Padahal, saat Pemerintah meresmikan proyek senilai Rp. 25 miliar ini, Gubernur menegaskan kepada jajarannya agar membebaskan biaya parkir kendaraan untuk pengunjung kawasan kuliner Lego-lego ini. Tujuannya tak lain untuk menarik wisatawan agar mau berkunjung kesini.

NH (36), salah satu pengunjung Lego-lego yang terpantau awak media sedang beradu argumen dengan jukir liar mengatakan, “Gratisji toh? Karena itu ada tertulis di spanduknya bos. Namun si jukir malah menjawab, tidak berlaku itu pak, disini siapapun yang masuk harus bayar.” Ucap NH menirukan ucapan jukir liar yang berlagak preman tersebut.

Beda lagi dengan BD (33). Saat ia hendak keluar, ia dimintai biaya parkir. Namun BD dengan tegas meminta karcis parkir resmi. Namun bukannya karcis yang diberikan, si jukir tersebut malah memanggil teman-temannya dan mengerumuni pengendara tersebut, dengan gaya mengancam.

Kru JejakHitam.Com mencoba menggali informasi dan menghampiri BD. Ia menjelaskan, “Kami kecewa dengan sistem pelayanan yang ada di kawasan Lego-lego ini. Sudah jelas ada di spanduk tertulis gratis parkir, kenapa tetap disuruh bayar. Itu juga, kita minta karcis tapi tidak ada karcisnya, malah na panggil teman-temannya kayak natakut-takutiki. Berarti kan liar itu namanya, sok preman lagi. Mana tanggung jawab Pemerintah dalam hal ini PD Parkir sebagai yang berwenang mengurus perparkiran. Jangan taunya pungut uang saja dari masyarakat, tapi tidak na benahi parkir-parkir liar seperti ini.” Ungkap BD dengan nada kesal lalu pergi.

Hingga berita ini diturunkan, sejumlah pihak terkait belum memberikan tanggapan atas adanya parkir liar yang ada di kawasan Lego-lego ini. (Tim)