www.jejakhitam.com
Tajam Mengungkap Peristiwa

Program Kontainer Makassar Recover, Walikota Salahkan Sekda, Sekda Salahkan Lurah

JEJAKHITAM.COM (MAKASSAR) – Untuk mencegah penyebaran wabah virus Covid-19, Walikota Makassar meluncurkan program Kontainer Makassar Recover, untuk dijadikan posko penanganan Covid-19, serta sekaligus sebagai pusat kontrol kesehatan dan pemeriksaan genose bagi masyarakat.

Namun sayang, program itu minim progres, justru menjadi temuan adanya dugaan penyalahgunaan anggaran dalam program tersebut.

Walikota Makassar, Ramdhan “Danny” Pomanto, saat ditemui di kediamannya mengatakan, semuanya telah dilimpahkan ke Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Makassar, M. Ansar.

“Tidak tahu berapa, tanya pak Sekda, saya sudah tugasi dia,” jelas Danny, Kamis (16/09/2021) kemarin.

Danny Pomanto mengaku pusing melihat program tersebut karena sangat lamban dan tak kunjung selesai.

“Pusingka liat, dari dulu saya teriak-teriak,” ucapnya.

Seperti yang telah diberitakan, bahwa kontainer-kontainer itu ditempatkan di 153 Kelurahan. Anggaran yang digunakan pun tidak sedikit. 1 (satu) kontainer diestimasi menghabiskan dana kurang lebih Rp. 100 juta.

Namun kenyataan di lapangan, baru dua kontainer yang rampung, salah satunya di Kelurahan Maricaya, Kecamatan Mamajang.

Hal itulah yang menjadi dasar temuan adanya dugaan penyalahgunaan anggaran, yang dimana saat ini kasus tersebut tengah dalam pemeriksaan pihak penyidik Tipikor Ditreskrimsus Polda Sulsel.

Sebelumnya, Sekretaris Kota Makassar, M. Ansar, yang juga telah di konfirmasi terkait hal ini mengatakan, bahwa memang baru dua Kontainer Makassar Recover yang rampung 100%. 151 sisanya masih tersandung persoalan administrasi lahan.

“Saya bilang perbaiki dulu administrasi. Yang rampung kan betul-betul baru dua, itu yang kemarin yang uji coba (di Kecamatan Mamajang),” pungkasnya, Rabu (15/9/2021).

Ansar mengatakan, persoalan pembangunan fisik bukan perkara sulit. Beberapa kelurahan diakuinya justru kesulitan merampungkan persoalan administrasi termasuk di antaranya masalah lahan.

Ia mencontohkan di Kecamatan Tallo, pihaknya mengaku telah berkordinasi dengan pihak Tol untuk penempatan kontainer.

“Di kecamatan Tallo ada salah satu Kelurahan yang sudah kita komunikasikan dengan pihak tol untuk penggunaan lahan. Akhirnya kita gunakan karena memang dari pihak tol di lerengnya itu memang kosong. Mereka yang punya otoritas, makanya saya komunikasi, akhirnya bisa,” tandasnya.

Selain itu, beberapa Lurah juga tidak begitu mengerti terkait persoalan ini sehingga progresnya berjalan lamban.

Ansar mengatakan telah memberikan mandat ke Dinas PU membantu merampungkan persoalan fisik. Sementara untuk administrasi diselesaikan oleh ULP. (Tim)