www.jejakhitam.com
Tajam Mengungkap Peristiwa

Akunnya Diretas, Warga Gowa Rugi Jutaan Rupiah Saat Pesan Barang Via Online

JEJAKHITAM.COM (GOWA) — Salah satu warga Kabupaten Gowa Provinsi Sulawesi Selatan, melaporkan oknum yang telah meretas akun pribadi miliknya ke pihak yang berwajib.

Nuraeni, yang menjadi korban peretasan, kepada media menceritakan kronologis kejadiannya.

“Saya pesan barang di Lazada yaitu pemeras kelapa seharga Rp. 4.488.000 (empat juta empat ratus delapan puluh delapan ribu rupiah), dan melakukan pembayaran via transfer melalui Indomaret, yang berada di Jalan Andi Tonro Kabupaten Gowa, pada tanggal (26/05/2021) lalu, sekitar pukul 11.28 Wita. Namun beberapa saat kemudian, saya tiba-tiba menerima sms pemberitahuan bahwa saya telah membatalkan pesanan tersebut, padahal saya tidak pernah melakukan pembatalan itu,” ungkapnya kepada JejakHitam.Com, Sabtu (29/05/2021).

Lanjut Nuraeni, saat saya coba konfirmasi ke pihak Indomaret, mereka bilang Indomaret hanya menyalurkan bukan penanggung jawab.

Lebih lanjut Nuraeni menuturkan, ketika suaminya mencoba mengkonfirmasi pihak Lazada, diketahui bahwa akun miliknya telah diretas dan uang produk yang dibatalkan telah dikirim ke rekening orang lain.

“Akun Lazada saya dibuatkan oleh anak saya. Yang tercantum disitu hanya nomor telepon, tidak ada yang lain. Namun beda dengan penjelasan pihak Lazada. Pihak Lazada bilang, bahwa akun saya sudah ada email dan nomor rekening. Ini kan aneh,” ujar Nuraeni.

Suami Nuraeni yang juga ikut dimintai keterangan, mengatakan bahwa dirinya telah melakukan klarifikasi ke pihak Lazada. Dia merasa ada yang ganjil pada kasus yang menimpa istrinya.

“Pada saat saya klarifikasi aplikasi hotline belanja online www.lazada.co.id contack us (021) 80640090, Costumer Service (CS) mengatakan bahwa pihak Lazada telah mentransfer uang pembatalan pesanan pada tanggal 28 mei 2020 ke rekening atas nama Saprianto,” ujar suami Nuraeni yang juga merupakan owner dari salah satu media online di Sulsel.

Suami Nuraeni juga menyayangkan pihak Lazada yang tidak menghubungi langsung Costumer (pembeli) saat melakukan pembatalan, padahal saat membuat dan memesan barang ada nomor telepon yang di cantumkan.

“Di akun istri saya kan ada nomor teleponnya, kenapa tidak konfirmasi terlebih dahulu untuk mengetahui alasan jika barang dibatalkan. Lazada kan bergerak di bidang jasa, seharusnya bisa melakukan hal itu,” ucap suami Nuraeni yang enggan disebutkan namanya.

Kemudian untuk menggandakan akun Lazada maupun melakukan pembaharuan data, itu pakai verifikasi OTP pada nomor yang bersangkutan. Nah, kenapa bisa ganda, padahal nomor telepon saya hanya satu.

“Pihak Lazada telah melakukan transfer pengembalian dana ke rekening atas nama Saprianto. Disitu sangat jelas identitas pelaku. Intinya saya berharap oknum tersebut bisa segera ditangkap, karena bisa jadi istri saya hanya salah satu dari sekian banyak korbannya,” pungkasnya.

Meski demikian, suami Nuraeni tetap menyerahkan proses sepenuhnya kepada penegak hukum mengenai aliran dana pembatalan pesanan barang tersebut.

Saat ini, Nuraeni (korban) bersama suami, telah mengkonfirmasi ke pihak Polres Gowa dan disarankan untuk segera melapor secara resmi. (Tim)