Empat Daerah Di Sulsel Diduga Jadi Sarang Terorisme
MAKASSAR – Kelompok Mainstream merupakan kelompok yang cara berfikirnya radikal dan bersifat intoleran, yang merupakan cikal bakal lahirnya terorisme.
Selain Kota Makassar dan Kabupaten Bone, terdapat lagi dua kabupaten lain yang di tengarai menjadi tempat persembunyian para terduga teroris.
Kabupaten Gowa dan Enrekang dapat dikatakan telah menjadi tempat persembunyian atau sarang teroris.
Hal ini dibuktikan dengan tertangkapnya para pelaku terduga teroris tersebut di Kec. Somba Opu beberapa hari lalu. Penangkapan tersebut dilakukan oleh tim Densus 88 Anti Teror dari Mabes Polri.
Kapolda Sulawesi Selatan Irjen Pol. Merdisyam mengungkapkan, “Khusus kota Makassar ada di Biringkanaya, Sudiang, dan Tallo, sementara lainnya tersebar di beberapa kabupaten,” ungkap Kapolda Sulsel, Kamis (07/01/2021).
Penangkapan kelima dilakukan oleh tim Densus 88 Anti Teror Mabes Polri di Kabupaten Enrekang. Para pelaku diketahui merupakan satu jaringan.
“Penangkapan ke lima di Desa Taulo Kecamatan Alla Kabupaten Enrekang,” tambah Merdy.
Tim Densus 88 Brigjen Ibnu Suhendra mengatakan, “Total ada 20 terduga teroris yang diamankan. Sejumlah keluarga yang ikut diamankan tersebut saat ini menjalani pemeriksaan oleh penyidik.
“Mengenai beberapa orang keluarga yang ikut diamankan, bukan berarti dia diamankan jadi tersangka. Tetapi dari penyidikan kita memilah keterlibatannya karena saat ditangkap ibu-ibu dan anak-anaknya ada bersama para tersangka,” ujar Brigjen Pol. Ibnu.
Irjen Pol. Merdysam kembali mengungkapkan, “Selama ini, mereka memang aktif dalam melakukan persiapan-persiapan tindakan terorisme. Mulai dari rutin naik ke gunung, melakukan latihan tembak, hingga ditengarai jadi donatur pelaku bom bunuh diri di Gereja Katedral Jolo, Philipina.
Selain di Makassar disebutkan pula bahwa beberapa kabupaten/kota di Sulawesi Selatan rawan jadi tempat persembunyian pelaku terorisme.
Salah satunya Kabupaten Bone. Di daerah ini Densus 88 tercatat tiga kali melakukan penangkapan terhadap terduga pelaku terorisme. Di tahun 2013 tiga orang diamankan masing-masing S(50), J Alias U (37) dan U (17) ditangkap di Desa Bila, Kecamatan Amali Kabupaten Bone beberapa tahun lalu.
Selanjutnya di tahun 2018, Densus 88 kembali menangkap YD (35) dan BD (34) di Desa Liliriawang, Kecamatan Amali, Bone, Sulawesi Selatan. Saat itu Polisi menyita barang bukti berupa bahan kimia pembuatan Bom.
Terakhir, di tahun 2019 bertempat di Jl. Urip Sumuharjo, Kelurahan Walanae, Kecamatan Tanete Rittang Barat Kabupaten Bone, Densus 88 kembali melakukan penangkapan terhadap buruh bangunan asal Bojongsero, Jawa Barat berinisial, BH. (Bd)