www.jejakhitam.com
Tajam Mengungkap Peristiwa

Jatanras Polrestabes Makassar Kejar Pelaku Perampokan Taksi Online Sampai Jakarta, Ternyata Otaknya Seorang Wanita

JEJAKHITAM.COM (MAKASSAR) – Kasus dugaan penculikan dan perampokan terhadap salah satu pengemudi taksi online di Makassar, akhirnya terungkap.

Tim dari Unit Jatanras Polrestabes Makassar yang sebelumnya telah berhasil meringkus 3 (tiga) orang terduga pelaku di wilayah Kota Makassar, akhirnya kembali meringkus 4 (empat) orang pelaku lainnya di wilayah DKI Jakarta. Diduga, mereka merupakan komplotan dari sindikat perampokan dan penculikan ini.

Kepada wartawan, Kanit Jatanras Polrestabes Makassar, Iptu Afhi Abrianto mengatakan bahwa, berdasarkan keterangan dari 3 (tiga) pelaku yang telah kami amankan sebelumnya di wilayah Kota Makassar, tim akhirnya berangkat ke Jakarta untuk melakukan pengembangan terkait kasus ini.

“Jadi berdasarkan keterangan dari ke 3 (tiga) pelaku yang kami amankan sebelumnya di Makassar, kemarin tim kami dari Unit Jatanras Polrestabes Makassar berangkat ke DKI Jakarta untuk melakukan pengembangan. Di sana, tim kembali berhasil mengamankan 4 (empat) orang pelaku lainnya, yang dimana salah satu pelaku adalah seorang perempuan berinisial NA (31) yang merupakan seorang pengusaha asal Jakarta, yang juga diduga kuat sebagai otak dari kasus penculikan dan perampokan ini,” ucap Iptu Afhi Abrianto, Minggu (29/08/2021).

Iptu Afhi menambahkan, 3 (tiga) orang pelaku lainnya itu merupakan staf dari pengusaha tersebut.

“Ketiga laki-laki itu merupakan anak buah dari NA yang bekerja sebagai staf di perusahaan yang dia punya,” sebut Afhi.

Seperti yang telah diberitakan sebelumnya, kasus dugaan penculikan dan perampokan terhadap seorang lelaki berinisial A, yang merupakan seorang pengemudi taksi online di Makassar, dibuang di perbatasan Gorontalo dan mobilnya dirampas oleh 3 (tiga) orang eksekutor, yang merupakan suruhan dari wanita pengusaha asal Jakarta. Adapun imbalannya, mereka di janjikan uang tunai sebesar Rp. 40 juta.

Hingga saat ini, pihak Kepolisian masih terus melakukan penggalian informasi, terkait apa motif sebenarnya dari kasus ini. (Budhy)